Kamis 14 Aug 2014 13:50 WIB

Terima Suap Judi Online, Dua Polisi Jadi Tersangka

Petugas memperlihatkan barang bukti saat rilis judi Online di DIt Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (29/1).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas memperlihatkan barang bukti saat rilis judi Online di DIt Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua oknum polisi Jawa Barat ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi setelah tertangkap tangan menerima suap terkait penanganan perkara tindak pidana perjudian melalui internet.

"Ada ditemukan dugaan suap atau dugaan tindak pidana korupsi dalam proses penanganan perkara tindak pidana perjudian online oleh tersangka AKBP MB selaku Kasubdit III dan AKP DS selaku Panit II Subdit III Ditreskrimum Polda Jawa Barat," kata Kasubdit IV Direktorat Tindak Pidana Korupsi Kombes Pol Yudhiawan di Jakarta, Kamis (14/8).

Yudhi menjelaskan, pada 17 Juni 2014, penyidik Subdit III Ditreskrimum Polda Jawa Barat melakukan pembukaan blokir terhadap beberapa nomor rekening bank yang diduga terkait proses penyidikan tindak pidana perjudian online.

Sehubungan dengan penyidikan tersebut, kata dia, pada 23 Juli 2014 bertempat di lapangan parkir Polda Jawa Barat diduga telah terjadi tindak korupsi berupa penerimaan sejumlah uang sebesar Rp 60 juta yang dilakukan AKP DS.

"Uang itu diberikan oleh saudara AI, sebagai imbalan atas pembukaan blokir atas dua nomor rekening yang diduga sebagai penampungan hasil perjudian online yang sebelumnya telah diblokir oleh penyidi Ditreskrimum Polda Jabar," ungkapnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, lanjutnya, diketahui bahwa penerimaan tersebut merupakan yang ketiga kali. "Sebelumnya sudah ada dua kali penerimaan uang dengan perincian penerimaan pertama sebesar Rp 240 juta, dan penerimaan kedua sebesar Rp 70 juta," ujarnya.

Kemudian, Yudhi menyebutkan, dalam kesempatan yang berbeda pada Juli 2014, AKBP MB diduga telah melakukan tindak pidana korupsi berupa penerimaan uang sekitar Rp 5 miliar dari AD dan T selaku pemilik rekening, yang sebelumnya diblokir oleh tersangka dalam penanganan perjudian online.

Serah terima uang tersebut dilakukan di rumah tersangka yang berlokasi di Kota Wisata Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor. "Jadi, uang itu diduga sebagai imbalan atas tindakan pembukaan blokir rekening bank yang terkait dengan penanganan perkara judi online di Polda Jabar," kata Yudhi.

Barang bukti yang disita dari AKBP DS adalah uang tunai sekitar Rp 5 miliar dan 168 ribu dolar AS. Sementara barang bukti yang disita dari AKP DS adalah uang tunai sebesar Rp 370 juta. "Selain uang tunai, kami juga menyita hand phone milik pihak-pihak terkait serta dokumen-dokumen terkait dengan penanganan judi online di Polda Jabar," ujar Yudhiawan.

Menurut dia, tersangka AKBP MB telah ditahan selama 20 hari, dan sejak 12 Agustus 2014 ditahan di rumah tahanan Bareskrim Polri. Kedua oknum Polda Jabar yang menjadi tersangka kasus suap itu dikenakan pasal 11 dan pasal 12 Undang-Undang RI No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan UU No.20 Tahun 2001 juncto pasal 55 ayat (1) dan pasal 64 KUHP.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement