Rabu 13 Aug 2014 12:14 WIB

Gubernur Lemhannas: Tugas Tim Transisi Berat

Gubernur Lemhanas Budi Susilo Soepandji (tengah).
Foto: Antara
Gubernur Lemhanas Budi Susilo Soepandji (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jokowi membentuk Tim Transisi yang bertujuan untuk menyeleksi daftar nama yang layak masuk kabinet periode 2014-2019. Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Budi Susilo Soepandji menilai, kalau niat dibentuknya Tim Transisi baik maka patut diapresiasi.

"Tim Transisi harus dihargai itu, termasuk yang baik karena memindahkan suatu pemerintahan itu sangat pelik dan sulit," kata Budi dalam acara halal bi halal di kantornya pada Rabu (13/8) pagi WIB.

Menurut Budi, tugas Tim Transisi tidak mudah. Pasalnya, perpindahan pemerintahan dari Presiden SBY ke penerusnya harus berlangsung tanpa hambatan. Hal itu menjadi tugas Tim Transisi untuk menyiapkannya.

Belum lagi, kata dia, mereka harus mencari orang kompeten dan terbaik di bidangnya. Hal itu lantaran tantangan pemerintahan ke depan sangat berat. Karena itu, kalau orang yang duduk di kabinet tidak mumpuni maka masalah bangsa ini akan semakin bertambah.

"Ada masalah yang harus diketahui, masalah pemerintahan, hukum, ilmu terkait anggaran. Ada masalah moneter dan fiskal yang pelik. Tim Transisi akan mendalami masalah itu. Jangan sampai terlalu lama prosesnya," ujarnya.

Budi juga menyinggung soal semakin dewasanya masyarakat dalam menghadapi pesta demokrasi. Dia bersyukur, Pilpres 2014, berlangsung lancar dan tertib. Hal itu ditandai dengan tidak adanya amuk massa yang dikhawatirkan terjadi.

Dia juga mengapresiasi kedua capres yang memanfaatkan koridor hukum dengan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) ketika tidak puas dengan hasil pilpres. "Semua rakyat sekarang pandai, semua mengarah ke konstitusi, hukum akan berjalan sebagaimana mestinya."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement