REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Papua menjelaskan kronologi atas tenggelamnya Perahu Djonson pada Ahad, (10/8) di Danau Sentani tepatnya di Kampung Kwadeware, Distrik Waibu Kabupaten Jayapura, sekitar pukul 16.00 WIT.
Musibah tersebut membuat empat orang meninggal dari perkiraan 27 orang penumpang. Sementara, sisanya berhasil diselamatkan. "27 orang tersebut seluruhnya masyarakat pegunungan," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Sulistyo Pudjo ketika dihubungi, Senin (11/8).
Pujdo mengatakan, berawal adanya kegiatan ibadah bertempat di Gereja GIDI Kampung Kwadeware Distrik Waibu. Ibadah tersebut merupakan ibadah gabungan yang dihadiri warga jemaat GIDI dari beberapa tempat antara lain Pos 7, Stakin, dan Pasar Lama Sentani.
Ibadah selesai sekitar pukul 16.00 WIT, dan para jemaat yang datang dari luar kampung langsung berdesak-desakan naik ke Perahu Djonson yang dikemudikan oleh Jimmi Marweri warga Kampung Kwadeware.
"Panitia sudah mengingatkan jemaat agar jangan terlalu penuh muatan karena perahu bisa tenggelam kalau tenggelam tidak bisa berenang, namun arahan panitia tidak dihiraukan oleh jemaat," kata Pudjo.
Kemudian pengemudi, mengendarai perahu menuju arah Dermaga Toware. Namun ketika berada di tengah perjalanan perahu langsung tenggelam dikarenakan kelebihan muatan. Pukul 19.20 WIT, anggota Basarnas bergerak ke lokas dan menyelamatkan para penumpang.