REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Pengunjung Candi Muarojambi sejak lebaran kedua hingga keempat mencapai 25 ribu orang. Para wisatawan ini berasal dari berbagai tempat di Jambi maupun dari provinsi tetangga seperti Riau.
Brata, manager tiket masuk Candi Muarojambi, menyampaikan hal tersebut. Selama musim lebaran kemarin, ia mengaku tingkat kunjungan di candi ini mengalami peningatan.
''Candi Muarojambi ini mempunyai daya tarik bagi masyarakat Provinsi Jambi maupun luar Jambi. Candi ini merupakan peninggalan sejarah sekitar tahun 700 Masehi sekaligus juga menjadi kawasan candi terluas di benua Asia,'' katanya di Jambi, Senin (4/8).
Salah satu pengunjung candi dari Provinsi Riau, Saimun mengaku mengetahui wisata candi Muarojambi bermula dari cerita temannya. Dia juga mengaku puas menikmati hari libur bersama keluarganya di candi ini.
"Selain bisa melihat situs candi, di sini kita juga bisa menikmati hiburan lain, seperti hiburan tarian topeng dan tarian khas daerah lainnya," katanya.
Saimun mengatakan, kunjungannya ke Candi Muarojambi baru kali pertama, namun kesan wisatanya terasa sekali. Ia berjanji bakal mengunjungi candi lagi di lain kesempatan.
"Kalau satu kali, belum puas, masih penasaran. Mudah-mudahan yang akan datang, hiburan-hiburan lain bisa ditampilkan di sini," ujarnya.
Pengunjung lain, Seno, mengungkapkan bahwa nilai budaya terasa nyata saat menijakan kaki di kawasan Candi Muarojambi, sebab kawasan ini masih terkesan asli meski sudah ada perbaikan-perbaikan di setiap situs candi.
"Setiap hari raya Idul Fitri saya selalu berkunjung ke sini bersama keluarga. Biasanya pengunjung tidak sebanyak ini. Mungkin karena candi ini sudah mulai terkenal, pengunjung pun semakin penasaran," kata Seno.
Ia berharap, tempat ini siap mensajikan wisata wahana lain. Selain itu, hiburan selingan juga bisa bertambah banyak. "Sajiannya yang khas budaya kabupaten atau Provinsi Jambi saja, itu akan lebih menarik," tambahnya.