REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, makna Hari Raya Idul Fitri baginya adalah hari untuk bersyukur dan menampakkan kegembiraan.
"Allah menganugerahkan kita momen penting Hari Raya Idul Fitri agar manusia tidak putus asa, tidak putus harapan, dan terpuruk. Manusia diajak kembali ke fitrah keislaman, kerahmatan, keunggulan dan segala kebaikan," kata Hidayat di Jakarta, Jumat, (25/7).
Hari Raya Idul Fitri, terang Hidayat, memberikan pelajaran bahwa umat Muslim memiliki potensi menang. Sehingga dalam hidupnya umat Islam tidak boleh pesimistis, tidak punya harapan, hanya nrimo saat kalah.
"Kita harus berjuang untuk menang. Jangan hanya diam saja menerima kekalahan," kata Hidayat.
Dalam kesempatan tersebut, Hidayat mengatakan, ia akan menjadi imam shalat Idul Fitri di LPPI di Kemang pada saat Lebaran. Setelah itu ia akan silaturahim dengan keluarganya.
"Saya pada Lebaran hari pertama juga akan mengunjungi rumah Pak Prabowo pada pukul 12.00, beliau melakukan open house. Selain silaturahim juga berupaya melakukan penguatan Koalisi Merah Putih yang sudah dibangun saat ini," terang Hidayat.
Intinya, kata Hidayat, silaturahim yang dibangun dengan Pak Prabowo tetap harus dijaga. Sebab silaturahim itu penting dalam kehidupan dan kebersamaan.