Rabu 23 Jul 2014 03:04 WIB

Kapolda Pastikan Jatim Kondusif Pascapenetapan Pilpres

Puluhan anggota unit Anti Anarkis dari Datasemen Gegana satuan Brimob Polda Jatim melakukan penguraiana massa menggunakan senjata laras panjang jenis SS2 dengan peluru tajam dalam simulasi pengamanan Pilpres 2014, di Lapangan Tembak, Mako Brimob, Watu Kose
Foto: antara
Puluhan anggota unit Anti Anarkis dari Datasemen Gegana satuan Brimob Polda Jatim melakukan penguraiana massa menggunakan senjata laras panjang jenis SS2 dengan peluru tajam dalam simulasi pengamanan Pilpres 2014, di Lapangan Tembak, Mako Brimob, Watu Kose

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Unggung Cahyono menegaskan bahwa situasi di wilayah hukum setempat cukup kondusif pada saat penetapan suara hasil Pilpres 2014 oleh KPU di Jakarta, Selasa (22/7).

"Alhamdulillah, hingga pascapenetapan hasil Pilpres 2014 oleh KPU, situasi di wilayah kita cukup kondusif," katanya saat melakukan kontrol sistem pengamanan kota (sispamkota) di Surabaya, Selasa malam.

Sispamkota dalam rangka antisipasi keamanan pascapenetapan penghitungan suara Pilpres 2014 itu dilakukan Kapolda Jatim dan rombongan ke beberapa pos pengamanan (pospam).

Pospam yang dikontrol orang nomor satu di Polda Jatim itu antara lain Pospam Bundaran Waru, Kebun Binatang Surabaya (KBS), Taman Bungkul, Tugu Pahlawan, Gedung Negara Grahadi, dan seputar Kota Surabaya.

"Saya sempat memantau situasi di Madura, ternyata aman," kata jenderal berbintang dua yang sempat memantau secara langsung pelaksanaan hitung ulang pada delapan TPS di Kabupaten Sampang (22/7).

Didampingi Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono, ia mengatakan pihaknya juga melakukan antisipasi dengan menempatkan dua satuan setingkat peleton (SST) di Surabaya.

"Kami juga menempatkan dua kompi personel Polda Jatim, yakni satu kompi personel Brimob dan satu kompi personel Sabhara, di KPU Provinsi," katanya.

Polda Jatim sendiri sudah menyiapkan 1.116 personel untuk mendukung pengamanan yang dilakukan Polrestabes Surabaya guna mengantisipasi unjuk rasa saat rekapitulasi nasional penghitungan surat suara.

"Personel itu meliputi pasukan anti-huru hara dan tim anti-anarkis. Tim anti-anarkis dilengkapi dengan amunisi hampa, karet dan tajam. Itu pun, titik yang boleh ditembak adalah paha ke bawah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement