Selasa 15 Jul 2014 21:02 WIB

Gubernur Jatim Minta Dishub-Polri Perkuat Koordinasi Jelang Mudik

Rep: RR Laeny Sulistywati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pemudik sepeda motor.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pemudik sepeda motor.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur (Jatim), Soekarwo meminta kepada Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jatim agar perkuat koordinasi secara rutin dan berkelanjutan dengan jajaran kepolisian khususnya dalam melayani masyarakat khususnya persiapan menjelang hari raya dan mudik idul fitri 1435 Hijriah.

Menurut Soekarwo, penguatan koordinasi ini sangat penting mengingat yang dilayani adalah masyarakat yang memiliki hati dan perasaan sebagai manusia.

“Semua harus memiliki komitmen untuk menjaga lalu lintas agar terus kondusif sehingga masyarakat bisa melaksanakan lebaran dengan aman dan nyaman tanpa ada gangguan di jalan, khususnya selama melakukan mudik lebaran,” katanya saat memberikan pengarahan pada acara Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2014 di Surabaya, Jatim, Selasa (15/7).

Pria yang akrab disapa Pakde Karwo ini secara khusus meminta kepada pihak terkait yaitu kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) agar dalam melakukan tugas dilakukan secara humanis dan ramah.

Menurutnya, masyarakat Jatim memiliki kultur atau budaya yang berbeda dengan daerah lain. Di Jatim, kata dia, ada kultur ingin menunjukkan kepada orang tua bahwa mereka telah sukses merantau dan ingin menunjukkan kepada kampung halamannya.

“Ini yang menjadikan, jalan-jalan setiap mudik lebaran penuh sesak oleh mobil, motor, dan kendaraan pribadi. Karena mereka ingin menunjukkan kesuksesannya di daerahnya dan ini kultur yang melekat dan harus dipahami,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pakde Karwo juga menyoroti infrastruktur jalan. Kesiapan infrastruktur khususnya jalan harus terus diperhatikan. “Tidak ada hari tanpa tambal jalan,” ujarnya. Kemudian di bidang transportasi laut diklaimnya tidak ada masalah yang berarti karena masyarakat sudah lebih banyak menggunakan transportasi udara.

Ia berharap, ke depan perlintasan kereta api agar diberi penjaga palang pintu kereta api. Jika hal tersebut tidak bisa direalisasi bisa dibuat penerangan lampu sebagai tanda sebelum melintas. Untuk transportasi darat, Pakde Karwo meminta kepolisian agar setiap titik rawan kemacetan diberi kamera pengawas (CCTV) sehingga dapat dipantau dengan cepat.

“Kami mengapresiasi jajaran Polda Jatim yang telah memiliki layanan untuk mengkontrol kemacetan. Ke depannya menambah CCTV, sehingga setiap titik kemacetan dapat segera di tindak lanjuti,” jelasnya.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement