Kamis 10 Jul 2014 14:20 WIB

Pelabuhan Merak Masih Dikepung Jalan Rusak

Rep: Angga Indrawan/ Red: M Akbar
Pelabuhan Merak, Banten
Foto: Antara
Pelabuhan Merak, Banten

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Akses menuju pelabuhan Merak, Cilegon, Banten masih perlu mendapat perhatian. Beberapa ruas sepanjang memasuki areal Pelabuhan, masih terpantau dalam kondisi rusak.

Bukan hal yang mustahil, kerusakan jalan tersebut bisa menjadi pemicu terjadinya kemacetan pada arus mudik Idul Fitri 2014. Selain kerusakan jalan, tingginya tingkat polusi udara di kawasan sekitar pelabuhan juga kerap dikeluhkan para pengguna jalan.

Berdasarkan pantauan Republika, Kamis (10/7), kerusakan terjadi di beberapa titik dari arah keluar tol Cilegon Barat menuju pelabuhan Merak. Jalur yang menjadi lintasan wajib kendaraan umum dan bus pengangkut pemudik itu masih mengalami kerusakan di beberapa titik. Sepanjang tujuh kilometer dari arah Pelabuhan Merak, juga masih kedapatan jalan bergelombang.

"Jalur yang sempit, dan tidak ada pembatas jalan," kata Iriadi (50 tahun), salah satu pengguna jalan, Kamis (10/7).

Sementara itu di jalur alternatif Cikuasa Atas menuju pelabuhan Merak, jalan terpantau dalam kondisi relatif mulus. Sebagian pengguna jalan diminta tetap berhati-hati, sebab meski demikian, jalur yang menghubungkan Pelabuhan Merak dengan pintu gerbang Tol Merak itu masih minim lampu penerangan jalan.

Jalur Cikuasa Atas hingga pintu keluar tol Merak merupakan titik kemacetan yang terbilang cukup parah. Pada puncak arus mudik tahun lalu, antrean kendaraan bisa mencapai 5-7 kilometer.

Jalur yang mengalami kerusakan paling parah terjadi di arah utara pelabuhan Merak. Sepanjang 15 kilometer dari arah Pulorida ke arah Pulau Panjang dan Serdang, jalan terbilang dalam kondisi rusak parah.

Kerusakan terjadi di banyak titik, bahkan, jika diguyur hujan tak jarang lubang-lubang di jalan rusak itu membuat genangan. Kondisi kerusakan parah terjadi di derah Lebak Gede.

Sampai Kamis (10/9), belum terlihat aktivitas perbaikan jalur di sepanjang jalan tersebut. Meski bukan rute utama dalam peta jalur mudik, rute ini bisa menjadi alternatif para calon penyebrang Selat Sunda tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement