REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Pedagang Kaki Lima (PKL) Kota Bogor berupaya memblokir jalan. Pasalnya para PKL kecewa dengan kunjungan Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman kemarin. Hari ini mereka kembali turun ke jalan menuntut Walikota Bogor Bima Arya menemui mereka.
"Wali Kota kok kompak sama PT KAI, Harusnya sama rakyat," Teriak salah satu PKL dalam unjuk rasa hari ketiga menuntut pembukaan pintu utama Stasiun Bogor (26/).
Nur Isman Iskandar, Koordinator Lapangan unjuk rasa ini menyatakan kekecewaan PKL sebagai rakyat kecil karena pejabat Kota Bogor lebih memilih berkerjasama dengan PT KAI daripada membela rakyat kecil membuncah hari ini. Kekecewaan itu akhirnya berbentuk pemboikotan jalan.
Para PKL memboikot jalan di depan kantor Balai Kota. Sepanjang Jalan Djuanda macet total karena pemboikotan ini. Beberapa polisi membujuk para PKL untuk masuk ke dalam Balai Kota untuk menghindari kemacetan semakin parah. PKL menyetujui bujukan para polisi. Pemblokiran jalan berlangsung hanya selama sepuluh menit.
Nur Isman menyatakan akan terus menuntut Pemerintah Kota Bogor untuk membuka pintu Stasiun Utama Bogor. Katanya penutupan ini sangat menyengsarakan PKL. Kini banyak PKL yang berdagang di pinggir jalan dan harus menghindari satpol PP karena takut diusir.
"Kita melihat adanya indikasi kerjasama antara Pemkot dengan Pihak PT KAI. Seharusnya pemerintah membela kepentingan rakyat," Kata Nur Isman lagi.