REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengapresiasi kebijakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang berani menutup lokalisasi prostitusi Dolly di wilayah tersebut.
"Saya apresiasi keberanian Bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, red.) menutup lokalisasi Dolly. Kebijakan itu bagus dan luar biasa," kata Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, di Semarang, Jumat.
Meski demikian, ia mengaku kebijakan menutup lokalisasi yang dilakukan Risma tidak lantas menjadikan daerah-daerah lain latah atau ikut-ikutan tanpa mengkaji permasalahan tersebut secara mendalam.
Menurut dia, sebenarnya siapa pun tidak ada yang ingin jika di wilayah yang dipimpinnya terdapat lokalisasi. Tetapi kebijakan penutupan tidak bisa diambil tanpa pengkajian dan pertimbangan matang.
Di Kota Semarang terdapat lokalisasi Sunan Kuning (SK), namun Hendi mengakui kebijakan penutupan tidak bisa diambil secara terburu-buru tanpa melihat dampak-dampak pada masa mendatang.
"Efeknya (penutupan lokalisasi, red.) seperti apa? Mereka (wanita pekerja seks, red.) nantinya diberdayakan bagaimana? Kalau sudah ditutup (eks-lokalisasi, red.) mau dikembangkan seperti apa?," katanya.
Ia menilai keberanian Risma menutup Dolly tentu sudah melalui pengkajian dan pertimbangan yang mendalam, termasuk memperhatikan nasib-nasib mereka yang selama ini menggantungkan hidup di Dolly.