Jumat 20 Jun 2014 03:05 WIB

Wanita Diduga PSK Ditemukan Tewas di Hotel

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Chairul Akhmad
Mayat (ilustrasi)
Foto: www.pollsb.com
Mayat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KEMAYORAN – Seorang wanita yang diduga sebagai pekerja seks komersial (PSK) ditemukan tewas di Hotel Melati, Jalan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Rabu (18/6) siang.

"Mayat korban pertama kali ditemukan oleh karyawan cleaning servis hotel pukul 11.00 WIB. Saat mau memberesi satu ruang di lantai dua, tiba-tiba kaget dari pintu kamar sudah terbuka terlihat korban ditutupi selimut," kata Kapolsek Metro Kemayoran, Kompol M Sagala, Kamis (19/6).

Karena curiga, ia melanjutkan, karyawan tersebut kemudian laporkan ke petugas satpam hotel. Petugas satpam yang masuk lalu memeriksa kamar dan mendapati wanita tersebut sudah tak bernyawa. Satpam kemudian langsung melaporkan ke kantor polisi.

Petugas Polsek Metro Kemayoran yang datang ke lokasi langsung mengidentifikasi mayat yang diketahui bernama Niny Mulyani (35). Saat ditemukan, mayat ditutupi selimut warna hijau.

Petugas tidak menemukan bekas atau tanda-tanda penganiayaan. Usai dilakukan identifikasi, mayat wanita itu langsung dikirim ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk dilakukan otopsi.

Menurut keterangan saksi bernama Suroso (52 tahun) seorang petugas keamanan hotel, yang disampaikan kepada penyidik, pada Selasa (17/6) siang pukul 12.00 WIB, wanita tersebut check in dan pada malam harinya ada teman pria yang masuk.

Namun, saat office boy sedang bersih-bersih di seluruh gang hotel berlantai empat itu ia kaget karena tiba-tiba melihat wanita tersebut terkujur kaku di atas kasur.

“Hotel melati bertarif Rp 80 ribu per 12 jam, dan tamu rata-rata tidak ada yang hingga 24 jam. Petugas kebersihan mau bersih-bersihkan gang di kamar 130 yang dihuni korban, ternyata petugas kebersihan itu juga menemukan KTA (kartu tanda anggota) bela negara setara dengan Banpol,” kata Sagala.

Untuk memastikan penyebab kematian wanita itu, apakah tewas dibunuh atau bukan, akan dilihat dari hasil otopsi yang dilakukan dokter forensik. Kemudian, seorang pria masih dicari sesuai identitas yang ada pada KTA yang tertinggal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement