Ahad 01 Jun 2014 16:54 WIB

Lapangan Sepak Bola Tergusur, Warga Ancam Blokir Tol Ruas Semarang- Ungaran

Rep: Bowo S Pribadi/ Red: Maman Sudiaman
Sejumlah mobil melintas di jalan tol Semarang-Solo seksi I Semarang-Ungaran yang telah dibuka untuk umum, di Semarang, Jateng, Sabtu (20/8).
Foto: ANTARA/R. Rekotomo
Sejumlah mobil melintas di jalan tol Semarang-Solo seksi I Semarang-Ungaran yang telah dibuka untuk umum, di Semarang, Jateng, Sabtu (20/8).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -— Proyek pembangunan jalan Tol Semarang- Solo seksi I ternyata masih menyisakan fasilitas umum (fasum) yang belum terpenuhi. Sejak tergusur proyek jalan tol --ruas Semarang- Ungaran-- tahun 2008 lalu, warga Desa Kalirejo, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang tak lagi memiliki lapangan sepakbola.

Akibatnya pembinaan olahraga sepakbola di desa inipun vakum hampir enam tahun. Karena janji lapangan sepakbola pengganti tak kunjung terpenuhi. “Lapangan yang dijanjikan akan segera dibangun tidak kunjung terealisasi,” jelas Ketua Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahan (LKMK) Desa Kalirejo, Bambang Muntaha, Ahad (1/6).

Ia mengatakan, lapangan Kalirejo tergusur oleh proyek jalan tol sejak enam tahun lalu. Sejak itu pula aktivitas masyarakat desa ini menjadi terganggu. Warga desa ini tak lagi memiliki lapangan yang menjadi pusat kegiatan olah raga dan bermain anak- anak. “Bahkan club sepakbola kebanggaan warga Kalirejo, Sport Cemara Club (SCC) juga terancam bubar akibat tidak adanya tempat untuk berlatih,” jelasnya.

Terkait hal ini, ungkap Bambang Muntaha, pihak pemerintah desa telah melayangkan surat kepada Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Kabupaten Semarang dan Tim Pengadaan Tanah (TPT) Jawa Tengah. Namun hingga kini tetap tidak ada tanggapan yang memuaskan. “Selama ini warga dan pihak desa hanya diminta untuk bersabar,” tambahnya.

Ia juga mengakui, lahan pengganti lapangan ini sebenarnya sudah disediakan. Hanya saja proses pembangunannya belum jelas akan direalisasikan. Bambang khawatir, jika pembangunan lapangan pengganti tidak segera direalisasi warga desa akan marah dan melakukan aksi-aksi unjuk rasa. “Sudah ada suara- sduara dari sejumlah tokoh pemuda desa untuk mblokir jalan tol ini,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement