Kamis 22 May 2014 13:51 WIB

Ahok Instruksikan Jakpro Bangun SPBG

 Petugas megisi bahan bakar gas (BBG) di salah satu SPBG, Jakarta, Jumat (28/3). (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Petugas megisi bahan bakar gas (BBG) di salah satu SPBG, Jakarta, Jumat (28/3). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginstruksikan agar PT Jakarta Propertindo (Jakpro) turut membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) sebagai salah satu pemegang saham di PT Transportasi Jakarta.

Dia menjelaskan bahwa instruksi tersebut merupakan salah satu keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Transportasi Jakarta yang digelar beberapa waktu lalu.

"PT Jakpro itu kan punya saham di Transjakarta. Jadi, harus bangun SPBG sebanyak mungkin. Apalagi, jumlah SPBG yang ada di Jakarta saat ini masih terbatas," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.

Idealnya, menurut dia, jumlah SPBG di Jakarta harus mencapai 40 unit. Namun sampai dengan saat ini, baru ada delapan unit. Sehingga, masih kurang dalam melayani ratusan armada bus Transjakarta.

Delapan unit SPBG tersebut, diantaranya berada di Daan Mogot (Jakarta Barat), Jalan Pemuda (Jakarta Timur), Pasar Minggu, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Pinang Ranti dan Jalan Raya Bogor.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jakpro Budi Karya Sumadi menuturkan pihaknya siap melakukan penambahan jumlah SPBG di Jakarta. Namun, pihaknya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu terkait pembangunan SPBG itu.

"Kita akan berkoordinasi dengan dengan sejumlah pihak terkait, diantaranya dengan PT Transportasi Jakarta mengenai jumlah SPBG yang akan dibangun," tutur Budi.

Selain itu, sambung dia, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pertamina dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pemilik jaringan pipa gas.

"Sedangkan, untuk pembangunan SPBG nantinya sebagian kita akan kerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Energi dan juga pihak swasta. Kita harapkan koordinasi itu bisa selesai secepatnya," ungkap Budi.

Dia mengungkapkan kerja sama tersebut diperlukan karena diperkirakan akan dibutuhkan dana sekitar Rp30 miliar untuk membangun satu SPBG. Budi Suyanto

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement