Rabu 21 May 2014 10:23 WIB

Bangka Barat Bangun Jamban dengan Pola Arisan

Jamban
Foto: lussysf.multiply.com
Jamban

REPUBLIKA.CO.ID, MUNTOK -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, menggalakkan pembangunan jamban sehat di seluruh rumah yang belum mampu menyediakan fasilitas dasar tersebut dengan pola arisan.

"Ketersediaan jamban sehat wajib dimiliki setiap rumah untuk menekan berbagai kasus penyakit yang ditimbulkan buruknya sanitasi rumah tangga," ujar Kepala Bidang Pembinaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Dinkes Kabupaten Bangka Barat Rudi Faizul Badri di Muntok, Rabu.

Untuk itu, Dinkes bekerja sama dengan para petugas kesehatan di Puskesmas untuk memprioritaskan pembangunan jamban sehat itu dengan pola arisan.

Ia menjelaskan, pola arisan jamban itu baru pertama kali dilakukan oleh Puskesmas Kecamatan Kelapa yang menerapkannya di Desa Sinar Sari sejak 2012 dan akhirnya mampu menjadi juara I dalam lomba desa PHBS TIngkat Provinsi Babel pada 2014.

"Kami juga sedang menerapkan pola arisan atau gotong royong antara masyarakat dengan perangkat desa setempat di Desa Sinar Manik, ini merupakan hal positif yang perlu mendapatkan apresiasi," kata dia.

Menurut Rudi, salah satu nilai plus Desa Sinar Sari, Kecamatan Kelapa, mampu mendapatkan penghargaan terbaik dalam lomba Perilaku Bersih dan Sehat (PHBS) karena di desa tersebut seluruh bubung rumah sudah memiliki jamban sehat dan perilaku masyarakat untuk buang air besar di jamban juga meningkat.

"Bahkan saat ini sudah tidak ditemui lagi warga desa tersebut yang buang air besar di kebun, sungai atau hutan, mereka sudah terbiasa di jamban di rumahnya," kata dia.

Kepala Puskesmas Kelapa Syafei Rangkuti mengatakan sejak warga Desa Sinar Sari mampu menyediakan jamban sehat di seluruh rumah warganya, memiliki dampak positif yaitu terjadinya penurunan kunjungan pasien dari desa tersebut ke petugas medis di desa maupun Puskesmas.

"Sebelum mencapai 100 persen ketersediaan jamban sehat di masing-masing rumah warga, jumlah kunjungan pasien dari desa tersebut mencapai 15 orang per bulan, mereka rata-rata menderita cacingan, diare, disentri, thypus, namun setelah ketersediaan jamban sehat mencapai 100 persen kasus menjadi turun antara 0 sampai 2 kasus per bulan," kata dia.

Ia mengatakan petugas Puskesmas Kelapa akan terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menyediakan jamban sehat di rumah masing-masing karena penurunan kasus tersebut menjadi bukti akan pentingnya sarana lingkungan sehat dan bersih tersebut untuk kesehatan masyarakatnya.

Saat ini pihaknya juga memotivasi masyarakat di lima desa yaitu Desa Tuik, Tebing dan Air Bulin, Dendang dan Kayuarang untuk menyelesaikan masalah ketersediaan jamban sehat di masing-masing rumah, sementara desa lainnya masih terus berjalan.

"Kami harapkan dengan adanya jamban sehat di masing-masing rumah, warga menjadi terbiasa dengan tidak buang air besar sembarangan karena kebiasaan lama tersebut berpotensi menimbulkan berbagai penyakit," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement