Rabu 14 May 2014 03:10 WIB

Warga Boyolali Temukan Mortir Aktif

Seorang buruh lepas, Ilias (48) memegang sebuah mortir yang ditemukannya di Gang Cendana, Kec. Sungai Rengas, Kubu Raya, Kalbar, Kamis (26/7). Mortir peninggalan militer Belanda pada masa Perang Dunia ke-II itu ditemukan ketika menggali tanah di lahan koso
Foto: Antara Foto
Seorang buruh lepas, Ilias (48) memegang sebuah mortir yang ditemukannya di Gang Cendana, Kec. Sungai Rengas, Kubu Raya, Kalbar, Kamis (26/7). Mortir peninggalan militer Belanda pada masa Perang Dunia ke-II itu ditemukan ketika menggali tanah di lahan koso

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Seorang warga lereng Gunung Merapi menemukan sebuah mortir yang diduga masih aktif saat menggali tanah untuk membuat septictank di Dukuh Candiroto RT 13/ RW 3 Desa Sumbung, Cepogo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Kepala Polsek Cepogo, Polres Boyolali, AKP Bambang Rosito Muryono, di Boyolali, Selasa, mengatakan, penemuan mortir yang diduga peninggalan zaman Belanda tersebut pertama oleh Rudi Hartono warga Candiroto RT13/ RW 3 Sumbung Cepogo Boyolali.

Menurut dia, saksi menemukan mortir tersebut saat menggali tanah untuk membuat septictank di halaman rumah belakang, pada Ahad (11/5), 

sekitar pukul 10.00 WIB. Saat menggali tanah pada kedalaman sekitar enam meter, cangkul yang digunakannya mengenai benda keras. Awalnya warga tersebut mengira benda keras tersebut adalah besi gardan mobil.

Namun, saksi curiga dan mengangkat benda tersebut ternyata sebuah mortir yang masih aktif.

Setelah mengetahui barang tersebut berbahaya, saksi melaporkan kepada ketua RT setempat dan dilanjutkan kepada Polsek Cepogo, Selasa, sekitar pukul 09.00 WIB.

Petugas Polsek setelah mendapatkan laporan langsung ke lokasi penemuan dan melakukan pengecekan. Amunisi mortir masih aktif dengan ukuran panjang 35 centimeter, diameter 30 centimeter nomor seri NF 8 41 226, RYG CO A41.

"Setelah melakukan pengecekan langsung mengevakuasi untuk dibawa ke Mako Brimob Gunung Kendil Boyolali," kata Kapolsek. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement