REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Maraknya kasus kekerasan seksual yang mengakibatkan banyak anak menjadi korban, menuai keperihatinan semua pihak. Karena, dampak dari kekerasan seksual tersebut akan dirasakan seumur hidup oleh korban. Untuk menekan kasus ini, banyak masyarakat yang berharap pelaku pelecehan dihukum seberat-beratnya.
''Kami menaruh perhatian yang besar terhadap kasus kekerasan seksual anak. Proses hukum bagi pelaku harus seberat-beratnya karena tak bisa ditolerir itu merusak masa depan anak,'' ujar Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar kepada wartawan usai Meninjau Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di SMP Negeri 4 Bandung, Selasa (6/5).
Menurut Deddy, bagi para pendidik dan orang tua pengungkapan kasus ini merupakan peringatan bahwa orang tua harus mengaawasi tumbuh kembang anak-anaknya. Bahkan, Guru dan orang tua harus meningkatkan pengawasannya.
"Bahkan kekerasan juga terjadi di Sukabumi dan Sumedang. Ada juga, siswa yang meninggal oleh kakak kelasnya,'' katanya.
Deddy menilai, melihat kondisi ini peran guru di sekolah sekarang bukan sekedar pembelajaran tapi juga dalam kurikulum harus menerapkan tentang nilai-nilai. Karena, kejadian tersebut bisa terjadi di kamar mandi hinggga ruang kelas sekolah.
"Jadi saya kira peranan guru bukan hanya mendidik belajar di kelas saja tapi di luar itu pun harus dikontrol," katanya.
Deddy mengatakan, pembongkaran kasus pelecehan seksual di beberapa daerah dan sekolah bertaraf internasional hanya fenomena gunung es. Ia memperkirakan, masih banyak kasus yang belum terungkap, di desa maupun kota besar, hingga ruang-ruang pendidikan.