Senin 05 May 2014 23:40 WIB

Waduk Jatibarang Diharap Atasi Banjir Kota Semarang

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Persoalan banjir di Kota Semarang secara bertahap harus dapat tertangani. Momentum ini ditandai dengan pengisian awal waduk Jatibarang, yang dilaksanakan Senin (5/5).  

 

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto –yang menandai pengisian awal ini—menyampaikan, waduk Jatibarang yang berkapasitas 20,4 juta meter kubik air ini diharapkan bisa mengurangi banjir di Kota Semarang.

 

Selain waduk ini, langkah dan upaya terintegrasi dalam menangani persoalan banjir di Kota Semarang juga dilakukan dengan proyek normalisasi Sungai Banjir Kanal Barat.

 

Demikian pula dengan pengerjaan polder pengendali banjir yang diperkirakan bakal rampung akhir tahun 2014 ini. “Insyaallah, dengan infrastruktur ini ancaman banjir di Semarang akan berkurang,” tegas Djoko.

 

Ia menambahkan, pengisian waduk Jatibarang ini akan dilakukan hingga ketinggian maksimal, dengan memanfaatkan aliran Sungai Kreo, yang menjadi sungai utama aduk ini.

 

Diperkirakan pengisian hingga titik maksimal ini akan memakan waktu enam sampai tujuh bulan. “Selain mengurangi banjir di Kota Semarang, waduk ini juga akan menyediakan air baku untuk masyarakat,” tambahnya.

 

Manfaat lainnya, waduk Jatibarang juga dapat digunakan untuk meningkatkan potensi pariwisata dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro. “Waduk ini berpotensi menghasilkan daya sebesar 1,5 mega watt (mw),” tambah Djoko.

 Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menambahkan, waduk Jatibarang rencananya diresmikan Agustus 2014 mendatang.

 

Hingga saat ini, proyek ini tak menyisakan permasalahan sosial. “Saya berharap infrastruktur ini menjadi solusi bagi warga Kota Semarang dalam menyelesaikan perssoalan banjir,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement