Kamis 30 May 2024 15:58 WIB

Pemerintah Bakal Isi 35 Waduk di Pulau Jawa untuk Antisipasi Kekeringan

Pengisian waduk-waduk di Pulau Jawa dimulai pada 30 Mei 2024 sampai 10 Juni.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Friska Yolandha
Tanah waduk yang mulai mengering imbas kemarau di Waduk Sempor, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (12/10/2023). Pemerintah akan mengisi waduk untuk Antisipasi kekeringan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Tanah waduk yang mulai mengering imbas kemarau di Waduk Sempor, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (12/10/2023). Pemerintah akan mengisi waduk untuk Antisipasi kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) secara serempak di Pulau Jawa sebagai upaya mitigasi bencana kekeringan tahun ini. operasi ini akan dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan TNI Angkatan Udara.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa langkah tersebut dilakukan dengan mengisi air di 35 waduk guna mengamankan pasokan air terutama pada jaringan irigasi pertanian, sehingga dapat mencukupi kebutuhan air selama musim kemarau.

Baca Juga

“Adanya unit kerja baru Deputi Bidang Modifikasi Cuaca di BMKG menjadikan BMKG akan semakin aktif menjalankan tugas aksi dini mitigasi potensi bencana hidrometeorologi termasuk kekeringan yang bisa berdampak pada berkurangnya ketersediaan air untuk kebutuhan pertanian dan air baku melalui operasi modifikasi cuaca,” kata Dwikorita seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis (30/5/2024).

Dwikorita menjelaskan, kegiatan OMC untuk mengisi waduk-waduk di Pulau Jawa dijadwalkan mulai dilakukan pada 30 Mei hingga 10 Juni 2024 dengan empat posko yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya. Operasi ini didukung empat pesawat jenis CASA 212 milik TNI AU dari Lanud Abd. Rahman Saleh Malang.

Setiap posko akan bertanggung jawab untuk mengisi waduk atau bendungan yang masuk dalam area jangkauan posko tersebut. Posko Bandung akan ditempatkan di Lanud Husein Sastranegara dan bertanggung jawab untuk pengisian waduk di wilayah Jawa Barat. Lalu Posko Jakarta akan ditempatkan di Lanud Halim Perdana Kusuma dan bertanggungjawab terhadap pengisian waduk di Sebagian wilayah Jawa Barat dan Banten.

“Posko Solo akan ditempatkan di Lanud Adi Sumarmo dan bertanggungjawab terhadap pengisian waduk di wilayah Jawa Tengah. Posko Surabaya akan ditempatkan di Lanud Muljono dan bertanggungjawab untuk pengisian waduk di wilayah Jawa Timur,” kata Dwikorita.

Pelaksanaan OMC ini sesuai dengan arahan dari Menteri PUPR yang akan menjadikannya sebagai Pilot Project untuk pelaksanaan operasi modifikasi cuaca lain di seluruh waduk-waduk yang ada Indonesia. Tujuan utama dilakukannya OMC di waduk-waduk ini selain untuk antisipasi kekeringan adalah untuk mendukung program ketahanan pangan dari pemerintah.

Sementara itu, Plt Deputi Modifiaksi Cuaca BMKG Dr Tri Handoko Seto menjelaskan bahwa operasi modifikasi cuaca di pulau Jawa dilakukan secara serempak karena sempitnya peluang pertumbuhan awan yang masih memungkinkan untuk disemai agar menjadi hujan.

Sebelumnya, BMKG telah memberikan peringatan dini perihal kondisi iklim dan kesiapsiagaan kekeringan 2024 yang perlu menjadi perhatian, baik dari pemerintah pusat maupun daerah. Menurut prakiraan BMKG, sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami kekeringan pada musim kemarau terutama wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang sudah mengalami Hari Tanpa Hujan yang cukup panjang.

Berdasarkan hasil pemantauan terhadap anomali iklim global, masih ada peluang pertumbuhan awan-awan hujan di sekitar wilayah Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai upaya mitigasi dan antisipasi sebelum memasuki puncak musim kemarau. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement