Senin 05 May 2014 18:43 WIB

Status Slamet Meningkat, Objek Wisata di Kakinya Aman-aman Saja

Rep: eko widiyatno/ Red: Taufik Rachman
Gunung Slamet
Foto: sekilasindonesia
Gunung Slamet

REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA -- Sejumlah obyek wisata yang berada di kaki Gunung Slamet, dinilai masih aman di kunjungi. Obyek wisata tersebut, seperti obyek wisata Baturraden yang berjarak sekitar 10 km dari puncak Slamet dan juga beberapa obyek wisata di Kabupaten Purbalingga yang bahkan berjarak lebih jauh di puncak Slamet.

''Tidak perlu khawatir berkujung ke obyek wisata di Purbalingga. Semua obyek wisata di daerah kami masih aman,'' kata Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Kabupaten Purbalingga, Prayitno, Senin (5/5).

Dia menyebutkan, di wilayahnya ada beberapa lokasi wisata yang berada di kaki gunung Slamet. Antara lain, obyek wisata Goa Lawa di Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja, agrowisata di Desa Serang Kecamatan Karangreja, dan juga obyek wisata Owabong yang berada di Desa Bojongsari Kecamatan Bojongsari.

Menurut Prayitno, obyek wisata Goa Lawa dan Agrowisata, merupakan desa yang berada paling dekat dengan puncak Slamet. Namun dia menyebutkan, lokasi desa tersebut masih berjarak sekitar 12-14 km dari puncak Slamet.

Zona Kawasan Rawan Bencana (KRB) berada di radius sekitar 8 km dari puncak. Mengutip penjelasan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Gunung Api (PVMBG), potensi bahaya Gunung Slamet terbagi dalam tiga zona KRB.

Zona KRB III berada di radius 2 km karena berpotensi menjadi kawasan yang teraliri lava, gas berracun, awan panas, dan batu pijar. KRB II berada di radius 4 km karena masih berpotensi terlanda aliran lava, gas racun, awan panas dan lontaran batu pijar, dan KRB I di jarak radius 8 km  yang berpotensi terlanda aliran lahar hujan dan hujan abu.

''Berdasarkan zona KRB yang ditetapkan PVMBG ini, maka seluruh obyek wisata di Purbalingga tetap aman dikunjungi. Jadi wisatawan yang sudah menjadwalkan datang ke Purbalingga untuk berlibur, tidak perlu terpengaruh isu-isu yang tidak benar,'' katanya.

Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong)  Wisnu Haryo Danardono, menyebutkan sejak status Gunung Slamet menjadi ‘Siaga’ sejak 30 April pekan lalu, banyak biro wisata yang hendak membawa  rombongan wisatawan ke Owabong menjadi khawatir. Mereka menanyakan soal dampak dari penetapan status itu dan meminta kepastian soal kondisi tempat wisata Owabong.

''Kami tegaskan bahwa Owabong dan Sanggaluri Park tetap aman untuk dikunjungi wisatawan. Lokasi Owabong berjarak sekitar 30 kilometer dari pos pendakian awal Gunung Slamet di Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangeja,'' katanya.

Kondisi yang masih aman ini juga disampaikan Kepala Bidang Pariwisata Dinporabudpar Banyumas, Setyo Jatmiko, menyangkuta kondisi di obyek wisata Baturraden. ''Jarak Baturraden dengan puncak Slamet ini mencapai 11 km. Jadi masih sangat aman,'' jelasnya. Untuk itu, dia meminta wisatawan tidak perlu ragu berkunjung ke Baturraden.

Dia mengakui, adanya pemberitaan peningkatan status gunung Slamet ini, sempat menurunkan kunjungan wisatawan hingga 40 persen. Terutama saat status Gunung Slamet ditingkatkan dari Normal menjadi Waspada pada 10 Maret 2014. ''Namun saat ini, jumlah kunjungan wisatawan sudah berangsur pulih. Mudah-mudahan peningkatan status dari Waspada ke Siaga, jumlah kunjungan tetap tidak berkurang, karena Baturraden sebenarnya masih tetap aman,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement