REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi minta agar para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI bergerak cepat dalam melakukan pembangunan fisik di wilayah ibu kota negara itu.
"Sebetulnya, bukan cuma pembangunan fisik yang dikebut, tetapi juga proses pengadaan barang dan jasa juga harus dipercepat. Apalagi, pengadaan kan kegiatan rutin para SKPD," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para SKPD di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (2/5).
Menurut dia, percepatan pembangunan fisik maupun pengadaan barang dan jasa tersebut harus dilakukan agar target-target program pembangunan ibu kota dapat terealisasi sepenuhnya.
"Sebelumnya, kita sudah menargetkan bahwa seluruh pembangunan fisik bisa dimulai pada Maret 2014, namun ternyata meleset. Jadi, kita harus kebut sekarang," ujar Jokowi.
Dia menuturkan target pembangunan yang meleset itu pun disebabkan mundurnya jadwal pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014.
"APBD DKI tahun ini baru disahkan bulan Maret. Kemudian, bulan April kita gunakan untuk mempersiapkan segala urusan administrasi yang berhubungan dengan pembangunan. Jadi, pembangunan baru dimulai bulan ini," tutur Jokowi.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Endang Widjajanti mengungkapkan, sejauh ini penyerapan APBD DKI 2014 baru mencapai delapan persen.
"Per Mei 2014, penyerapan baru sebesar delapan persen. Jika dibandingkan dengan penyerapan APBD tahun lalu dengan periode yang sama, pencapaian tersebut masih terbilang lambat," ungkap Endang.
Selain penyerapannya lambat, dia menambahkan belanja modal hingga Mei 2014 juga baru mencapai 0,06 persen. Oleh karena itu, pembangunan harus segera dimulai.