Kamis 01 May 2014 13:16 WIB

Puting Beliung Rudak Ratusan Rumah di Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Joko Sadewo
Angin Puting Beliung (ilustrasi)
Foto: AP
Angin Puting Beliung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -— Bencana angin puting beliung menerjang dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Rabu (30/4) sore. Dampaknya, ratusan rumah penduduk mengalami kerusakan mulai dari berat, sedang, dan ringan.

Informasi yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, menyebutkan bencana angin kencang terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Bencana tersebut bersamaan dengan turunnnya hujan deras di wilayah Sukabumi pada Rabu petang.

Rumah yang paling banyak rusak akibat puting beliung terdapat di Kecamatan Gegerbitung. Di wilayah itu terdapat sebanyak 109 unit rumah warga yang rusak. Peristiwa tersebut tepatnya terjadi di tiga desa yakni Desa Sukamanah, Caringin, dan Gegerbitung.

Rinciannya, sebanyak sembilan unit rumah rusak ringan di Sukamanah, 74 unit rusak ringan di Caringin, dan sebanyak 24 unit lainnya di Gegerbitung.‘’Puting beliung juga melanda dua desa di Kecamatan Cibadak,’’ ujar Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan, BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo, kepada Republika Online (ROL), Kamis (1/5).

Kejadian itu terjadi di Kampung Gunung Karang RT 06 RW 06 Desa Warnajati.Di mana di kampung itu terdapat sebanyak dua rumah rusak sedang dan sebanyak 15 unit lainnya rusak ringan. Desa lainnya yang diterjang puting beliung yakni Desa Tenjojaya. Rumah yang rusak di daerah itu sebanyak satu rumah rumah rusak berat dan tujuh lainnya rusak ringan.

Usman mengatakan, petugas saat ini sudah diterjunkan ke lokasi bencana untuk melakukan pendataan. Langkah tersebut mendapat bantuan dari aparat kecamatan setempat.

Dikatakan Usman, hasil pendataan nantinya untuk memastikan upaya bantuan dari pemkab. Sehingga penyaluran bantuan berupa bahan material bangunan dapat tepat sasaran. Di sisi lain lanjut Usman, warga yang rumahnya rusak ringan secara bergotong royong telah memperbaiki rumahnya yang rusak secara mandiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement