REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak dicanangkan pada tahun 2004, pembangunan proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) hingga saat ini belum juga mengalami kemajuan yang berarti. Hingga saat ini, proyek miliaran rupiah ini masih dalam tahap pra studi kelayakan (feasibility study/FS).
Inisator pembangunan proyek ini Direktur Utama PT. Graha Banten Lampung Sejahtera Agung R. Prabowo bahkan mengungkapkan belum bisa masuk ke tahap FS lantaran masih menunggu keputusan dari pemerintah.
"Perpres (peraturan pemerintah) sudah ada tapi masih menunggu keputusan pemerintah karena perpres belum berjalan akan seperti apa," katanya ditemui di Jakarta.
Sampai saat ini, menurutnya, belum ada satu kesepakatan yang dihasilkan pemerintah terkait keputusan yang dimaksud. Kesepakatan terjadi jika badan pelaksana suatu lembaga sebagai kontraktor agency mendantangani kerja sama dengan pelaksana konsorsium.
"Sekarang belum ada, saya belum dapat informasi yang valid tentang itu. Saya tunggu terus, apa yang diputuskan pemerintah saya ikut," tambahnya.
Sejatinya pemerintah menargetkan pembangunan JSS sudah bisa dimulai pada akhir tahun ini. Namun agaknya rencana ini juga akan molor.
Sejauh ini, sebagai inisiator, PT Graha Banten Lampung masih terus membiayai proses pra FS hingga akhir masa studi kelayakan nanti. Namun Agung enggan menyebutkan berapa dana yang sudah dikucurkan untuk proses studi kelayakan ini.
"Saya nggak tahu, itu udah dari tahun 2004. Bisa dikalikan," ujarnya.