REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Kasus pelecehan seksual yang menimpa AK, seorang siswa TK di Jakarta International School terus bergulir. Di samping masih berprosesnya kasus tersebut, keadaan psikis AK juga masih labil.
''Masih trauma sekalipun sudah naik berat badannya satu kilo dalam seminggu,'' kata ibu korban, T, Senin (28/4).
T mengaku sudah mendatangkan psikolog untuk terapi dua kali dalam seminggu. T berencana untuk menambah jam terapi menjadi lima kali dalam seminggu. Keinginan tersebut akan dilakukannya pekan depan.''Sudah gak mempan sama psikolog, makanya kita ingin tambah psikolog. Kak seto juga sudah datang seminggu dua kali tapi tetap juga gak mempan,'' ujar T.
T mengatakan, anaknya sempat kumat dari traumanya ketika ia membelikan film captain america permintaan anaknya. Seketika ia (AK) mengatakan banyak orang jahat di sekolah.
''Dada saya sesak dan jengkel. Barang-barang dibanting anak saya, ia juga teriak-teriak nangis karena dadanya sakit dan bersembunyi di lemari. Akhirnya saya ikut nangis, tenangkan setengah jam lebih,'' kata dia.
Karena kondisi seperti ini, T berinisiatif untuk mengajak anaknya jalan-jalan naik mobil. Tapi, AK tetap tidak ingin memakai celananya dan hanya mengenakan sebuah kaos.
Menurut T, AK merasa jijik dengan tubuhnya. Ia tidak ingin disinggung masalah pelecehan seksual tersebut, dan itu membuat kepercayaan dirinya turun. T mengaku selalu berusaha memberi pengertian kepada anaknya agar tetap tegar menjalani kondisi seperti ini.
''Momy do yu still love me? Yah, saya bilang gak ada yang salah dengan itu. Saya mau sunat anak saya, kadang saya bohongi untuk mengganti 'sesuatu' yang membuat dia jijik di Singapura. Semua itu agar dia tenang,'' kata T.