REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sejumlah mahasiswi asal Jepang yang sedang menempuh studi di Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya mengikuti Lomba Panco Berkebaya pada Hari Kartini yang diperingati setiap 21 April. "Ya, saya ikut lomba panco, tapi saya kalah, karena bagian siku terasa licin dengan baju ini (baju Kartini), tapi saya senang. Ramai ya," kata mahasiswi Setsunan University, Osaka, Jepang, Rena Kumamoto, di sela-sela lomba, Senin (21/4).
Mahasiswi yang sudah tujuh bulan menempuh studi pada Jurusan Bahasa Indonesia di Unitomo itu mengaku sudah mempelajari sosok Kartini dalam Pelajaran Sejarah di Unitomo. "Kartini itulah yang mendorong perempuan Indonesia untuk mau belajar dan bekerja," katanya.
Secara terpisah, Rektor Unitomo Dr Bachrul Amiq menegaskan bahwa lomba panco itu tidak dimaksudkan untuk adu kekuatan, tapi lomba itu mudah dilakukan dan selama ini identik dengan pria. "Jadi, lomba itu menunjukkan bahwa perempuan sudah mampu melakukan apa yang dilakukan kaum pria, tapi Hari Kartini juga dimeriahkan dengan lomba memilih bumbu masak untuk sivitas akademika Unitomo yang pria, sehingga ada kesetaraan perempuan dan pria," katanya.
Namun, katanya, lomba-lomba dalam rangka memperingati Hari Kartini yang bersifat multi talenta itu memiliki tujuan untuk kreasi karyawan dan dosen serta mahasiswa Unitomo dalam bidang seni dan kemampuan lainnya. "Bagaimanapun, tujuan terpenting adalah kekompakan dan kebersamaan antara perempuan dan pria, karena itu ada juga lomba paduan suara perempuan dan pria yang sama-sama menyanyi lagu tentang Ibu Kita Kartini," katanya.