Ahad 13 Apr 2014 18:08 WIB

Bappenas: Pembangunan Sulbar Belum Dinikmati Secara Merata

Mamuju, Sulawesi Barat
Mamuju, Sulawesi Barat

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Kementerian Bappenas menyampaikan, hasil pelaksanaan pembangunan di wilayah Provinsi Sulawesi Barat, belum dinikmati secara merata oleh masyarakatnya.

"Kita harus akui bahwa geliat pembangunan di daerah ini tumbuh positif. Namun harus disadari bahwa hasil pembangunan ini masih terjadi kesenjangan antara satu daerah dengan daerah lainnya,"kata Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Bappenas, Dr Ir Adi Efendi Tedja Kusuma saat berada di Mamuju, Ahad (13/4).

Menurutnya, dari distribusi pendapatan antar golongan masyarakat maka Sulbar mengalami penurunan kesenjangan pendapatan antar golongan.

Hal ini diindikasikan katanya, dari berkurangnya angka Rasio Gini Sulbar dari 0,36 di tahun 2007 kini menjadi 0,349 di tahun 2013 atau sudah di bawah rata-rata nasional sebesar 0,413.

Tentunya hal ini kata dia, tetap perlu mendapatkan perhatian agar proses pembangunan ke depan lebih melibatkan masyarakat secara inklusif sehingga hasil-hasil pembangunan tersebut dapat dinikmati secara merata oleh masyarakat.

Adi Efendi menyampaikan, kekayaan sumber daya alam dan keunggulan geografis di Sulbar, merupakan modal dasar untuk menjadikan provinsi ini sebagai salah satu pusat penghasil kakao maupun kelapa sawit.

"Perkebunan selama ini memberikan peranan penting dalam menggerakan roda perkonomian Sulbar, salah satunya produktivitas kakao tahun 2010 yang mencapai 96.461 ton. Potensi pengembangan perkebunan kakao ini dapat ditingkatkan melalui pengembangan sistem distribusi hasil sub sektor perkebunan dan tanaman pangan yang efektif,"jelasnya.

Bukan sekedar itu, dibutuhkan pengembangan penggunaan teknologi tepat guna, pendampingan dan pelatihan/penyuluhan kepada petani mengenai sistem cocok tanam dan berkebun yang tepat dan pembangunan kerjasama yang terpadu dengan para pemilik jasa logistik.

Dia menyebutkan, tidak bisa disangkali bahwa kinerja pertumbuhan ekonomi Sulbar saat ini telah mengalami perlambatan dari tahun ke tahun, walaupun telah melampaui kinerja nasional.

Pada tahun 2013 perekonomian Sulbar mengalami perlambatan dan tumbuh sebesar 7,16 persen. Namun, angka ini sudah berada di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,78 persen.

Dari sisi suplai katanya, maka sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi terbesar terhadap sumber pertumbuhan ekonomi Sulbar dengan capaian sebesar 2,54 persen.

"Sektor jasa dan pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran masing-masing sebesar 1,31 persen dan 1,10 persen. Dari sisi permintaan, kontribusi terhadap sumber pertumbuhan ekonomi terbesar berasal dari konsumsi rumah tangga 3,29 persen dan konsumsi pemerintah sebesar 2,26 persen,"jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement