REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembangunan monorel di Bandung Raya ditargetkan akan dimulai Juli tahun ini. Pemprov Jabar optimistis soft launching pada pembangunan tahap pertama bisa segera dilakukan.
Pembangunan akan dilakukan dengan empat tahapan. Dari empat tahap yang ada, Leuwipanjang-Tanjung sari menjadi prioritas. Sebab, Leuwipanjang direncanakan menjadi pusat operasional dari monorel. Dalam tiga tahun ke depan, ditargetkan pembangunan tahap pertama itu selesai.
Asisten Daerah IV Bidang Administrasi Pemprov Jabar Iwa Karniwa mengatakan, semua pemangku kepentingan telah sepakat bahwa feasibility study tahap pertama secepatnya dilakukan. Hal itu untuk mengejar waktu peletakan batu pertama yang rencananya dilakukan akhir Juli.
"Jadi Leuwipanjang nanti yang akan menjadi pusat kedatangan dan keberangkatan," katanya usai bertemu dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Balai Kota, Jumat (4/4).
Dikatakan Iwa, pembangunan monorel Bandung Raya akan melibatkan lima kota/kabupaten. Diantaranya, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.
Untuk itu, kata dia, dalam waktu dekat akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan masing-masing kepala daerah. "Insya Allah penandatanganannya hari Selasa (8/4) di Gedung Sate," ujarnya.