Rabu 02 Apr 2014 05:41 WIB

Bantul Akan Gusur Puluhan Tambak Udang Pesisir

Petambak udang (ilustrasi)
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Petambak udang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menggusur puluhan tambak udang di kawasan pesisir selatan karena lokasinya berada di lahan calon pembangunan jalur jalan lintas selatan.

"Pendataan terakhir kami, ada sekitar 20 tambak udang di sana (pesisir), dan jaraknya mepet sekali dengan lokasi pembangunan jalur jalan lintas selatan (JJLS), otomatis akan tergusur," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul Tri Saktiyana, Selasa.

Menurut dia, sekitar 20 tambak udang yang dikembangkan kelompok masyarakat setempat itu, hanya berjarak sekitar lima meter dari JJLS. Sementara rencananya dari JJLS yang ada akan diperlebar, sehingga dipastikan terkena gusur.

"Meskipun tidak ada pelebaran, seharusnya jaraknya tidak sedekat itu, maka harus ada jarak. Kalau itu (tambak udang) di rumija (ruang milik jalan), akan ditiadakan," kata Tri Saktiyana.

Menurut dia, tambak udang yang akan tergena gusur karena lokasinya tidak sesuai peruntukkanya tersebut, dimungkinkan akan bertambah, karena pertumbuhan kelompok pembudi daya tambak udang dari hari ke hari terus bertambah.

"Itu datanya Minggu (30/3) lalu, tidak tahu kalau sekarang, bisa saja jumlahnya bertambah, sedangkan untuk luasannya tidak sama, tergantung lokasinya, namun kalau ditotal ada belasan hektare," katanya.

Ia mengatakan dalam menata kawasan pihaknya memperhatikan berbagai pertimbangan, di antaranya mengacu pada aturan tata ruang, ketentuan sempadan pantai, dan sempadan jalan yang diatur bahwa dalam beberapa jarak tertentu harus bebas dari aktivitas masyarakat.

Kemudian tentang pengaruh lingkungan hidupnya, menurut dia pemerintah daerah lebih memprioritaskan untuk pembangunan jangka panjang, dan untuk kepentingan yang luas, bukan jangka pendek oleh kelompok tertentu.

"Memang dari semua tambak udang yang sudah berizin, baru satu kelompok, sementara yang lain belum, tapi nanti kami telaah apakah sesuai dengan sempadan pantai, sempadan jalan, kemudian lingkungan hidup memenuhi atau tidak, termasuk untuk jangka panjangnya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement