Rabu 26 Mar 2014 21:17 WIB

Dihipnotis, Seorang Nenek di Solo Kehilangan Rp 10 Juta

Hipnotis (ilustrasi)
Foto: www.indo-comunity.blogspot.com
Hipnotis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Seorang nenek Suparmi (85) warga Mangkubumen Kulon RT 02 RW 04, Banjarsari, Solo, Rabu (26/3), kehilangan uang sebanyak Rp10 juta dan perhiasan lima gram, setelah dihipnotis olah dua pelaku yang berpura-pura mencari kontrakan di rumahnya.

Peristiwa tindak kejahatan yang menimpa seorang nenek Suparmi tinggal sendiri di rumah tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Dua pelaku perempuan dan laki-laki yang diduga menggendam korban hingga lupa dengan cara dipijat itu dan kabur setelah mencuri uang dan perhiasan di kamar Suparmi.

Menurut Suparmi, kejadian tersebut berawal datang dua pelaku yang mengaku suami istri ke rumahnya berlagak mencari rumah kontrakan, kemudian juga menawarkan pijat. Setelah dipijat oleh seorang perempuan tersebut kemudian bergantian dengan yang laki-laki. Suparmi kemudian merasa lupa, dan menganggap pelaku seperti anak sendiri.

"Saya tidak ingat saat dipijat oleh laki-laki itu, dan yang perempuan minta izin mau wudhu. Saat itu, diduga masuk ke rumah mengambil uang dan perhiasannya yang disimpan di kamar," kata Suparmi setelah merasakan sadar.

Menurut dia, setelah dirinya sadar melihat kondisi kamar dan warungnya yang berantakan seperti habis diacak-acak orang. Uang di dalam dompet dan tas yang disimpan juga hilang dicuri. "Saya tersadar ketika minum air putih. Saya kemudian mengecek uang dan beberapa barang miliknya ternyata semuanya hilang," kata Suparmi kelihatan lesu setelah sadar dari hipnotis.

Kepala Unit Reskrim Banjarsari AKP Sunarto mendapat laporan dari warga langsung ke lokasi melakukan pengecekan dan meminta keterangan korban. Menurut Sunarto, tindak kejahatan yang dilakukan oleh pelaku dengan cara tersebut dinilai baru. Pihaknya sedang melakukan penyelidiki terkait kasus hipnotis itu.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau masyarakat agar waspada dan lebih berhati-hati ketika di rumah sendirian. Apalagi korban usia lanjut sebaiknya yang menemani dari pihak keluarganya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement