Ahad 16 Mar 2014 22:11 WIB

Satinah 'yang Terselip' dari Perayaan HUT Kabupaten Semarang

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Julkifli Marbun
Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung (kanan) bersama Politisi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka (kiri) memberi saweran untuk Selamatkan TKW Satinah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung (kanan) bersama Politisi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka (kiri) memberi saweran untuk Selamatkan TKW Satinah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID,  UNGARAN -- Jika ada warga yang tetap prihatin --di tengah suasana kemeriahan HUT Kabupaten Semarang ke-493-- tentunya adalah keluarga Satinah, TKW yang terancam hukuman mati di Arab Saudi.

 

Semakin hari, keluarga Satinah yang tinggal di Dusun Mrunten, Desa Kalisidi, Keamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang ini kian mencemaskan nasib janda satu anak yang tengah menghadapi hukuman mati ini.

 

Pihak keluarga, hingga saat ini hanya dapat berikhtiar melalui doa agar Satinah lolos dari hukuman mati di Arab Saudi.

 

“Setiap hari kami hanya dapat berdoa, agar pihak ahli waris memaafkan adik saya (red; Satinah) dan tidak dihukum mati,” ungkap Paeri (46), Sabtu (15/3).

 

Menurutnya, berdasarkan informasi terakhir, dalam hitungan mundur 20 hari --tepatnya 3 April 2014-- Satinah akan menghadapi eksekusi.

 

Eksekusi ini bakal dilaksanakan  jika pihak Pemerintah Indonesia tidak dapat memenuhi diyat yang ditentukan ahli waris mantan majikan Satinah. 

 

“Karena untuk mengupayakan kekurangan diyat sebesar nominal Rp 9 miliar sangat tidak mungkin bagi kami,” tambahnya.

 

Bupati Semarang, Mundjirin mengaku sedih dengan nasib yang dialami perempuan asal desa Kalisidi, Ungaran Barat itu. Ia berdoa semoga Satinah lolos dari hukuman mati.

Di saat warga kabupaten Semarang merayakan hari jadi, ada warga yang akan menghadapi hukuman mati di Arab Saudi.

 

“Kita semua berdoa semoga ibu Satinah bisa lolos hukuman mati tersebut,” tegas Bupati Semarang, usai memimpin Apel Akbar Hari Jadi ke 493 Kabupaten Semarang.

 

Pihaknya menyerahkan sepenuhnya upaya pembebasan Satinah yang dilakukan oleh Kementrian Luar Negeri (Kemlu).

 

Mundjirin juga sangat mengapresiasi langkah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang melakukan penggalangan dana untuk Satinah melalui akun Twitter-nya.

”Mudah-mudahan apa yang dilakukan bapak gubernur juga bermanfaat, dan saya juga percaya Kemlu masih mengupayakan yang terbaik untuk Satinah,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement