Sabtu 15 Mar 2014 03:15 WIB

Tiga Daerah Ini Tak Dapat Pasokan Minyak Tanah Pertamina

Elpiji 3 kilogram.
Foto: Prayogi/Republika
Elpiji 3 kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--PT. Pertamina Pemasaran Rayon Sumbar-Riau terhitung mulai awal Mei 2014 menghentikan pasokan bahan bakar minyak tanah ketiga daerah di Sumatera Barat yang sudah selesai penyaluran paket elpiji 3 kilogram.

"Tiga daerah itu meliputi Kota Padang, Sawahlunto dan Pariaman akan dihentikan penyaluran minyak tanah bersubsidi secara keseluruhan atau 100 persen," kata Kepala Marketing Pemasaran Rayon Sumbar-Riau, Ardyan Adhitia di Padang, Jumat (14/3).

Ia menjelaskan, penghentian penyaluran minyak tanah bersubsidi itu, karena warga yang berhak menerima program konversi paket Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg sudah selesai.

Jumlah stok yang dihentikan penyaluran nanti sebanyak 6.780 kilo liter (KL) per bulan atau sekitar 47,66 persen dan total penyaluran ke seluruh wilayah Sumbar mencapai 14.225 KL/bulan. Dalam pelaksanaannya mulai pada pekan pertama Mei dihentikan penyaluran 50 persen, minggu ke dua sampai selanjutnya secara bertahap 10 persen.

Sedangkan daerah yang nantinya belum di tarik minyak tanah di antaranya Bukittinggi, Sijunjung dan Kepulauan Mentawai, karena belum selesai penyaluran paket LPG.

Jadi, upaya itu bagian dari tahapan konversi minyak tanah ke LPG 3 kg yang telah dilaksanakan meliputi pencacahan/pendataan, sosialisasi, pembagian paket perdana.

Justru itu, tahap selanjutnya dilakukan penarikan atau menghentikan penyaluran minyak tanah bersubsidi ke daerah yang telah selesai pembagian paket perdana pada Maret-April 2014.

"Berdasarkan pendataan dilakukan konsultan Migas dari Kementerian ESDM, telah didistribusikan paket perdana oleh PT Pertamina di 81 kecamatan yang berada pada 17 kabupaten/kota sebanyak 424.676 paket," katanya.

Adanya kebijakan penghentian penyaluran minyak tanah tersebut, masyarakat tidak perlu khawatir, karena stok untuk harga keekonomian masih tetap dipasok.

Jadi, bagi sebagian masyarakat yang membutuhkan minyak tanah untuk kebutuhan rumah tangga atau keperluan lainnya yang tidak tergantikan dengan bahan bakar lainnya, maka akan berlaku harga keekonomian pada agen yang ditetapkan.

Ia mengatakan, dalam pelaksanaan rencana pada Mei mendatang PT. Pertamina sudah mengambil langkah-langkah persiapan dan koordinasi dalam upaya memperhatikan kondisi yang berkembang masyarakat.

Persiapan yang dilakukan sebagai tindakan antisipasi gejolak dan kekhawatiran yang mungkin saja terjadi, termasuk pencegahan jangan sampai terjadi adanya aksi penimbunan dan menaikkan harga elpiji 3 kg.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement