Ahad 09 Mar 2014 17:17 WIB

Seorang TKI Meninggal di Malaysia, Karena Kanker Otak?

Rep: riga nurul iman/ Red: Taufik Rachman
Ratusan TKI dari Sabah, Malaysia, memilih pulang ke Indonesia melalui Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kaltim akibat konflik.
Foto: Antara
Ratusan TKI dari Sabah, Malaysia, memilih pulang ke Indonesia melalui Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kaltim akibat konflik.

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI—Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Sukabumi dipulangkan ke tanah air dalam kondisi meninggal dunia. TKW yang bernama Cucu Hardiyanti Bin Udin Masduk (39 tahun) dilaporkan meninggal di Malaysia karena sakit pada 4 Maret 2014 lalu.

Cucu merupakan warga Kampung Pondok Tisuk RT 02 RW 08, Desa Balekambang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. Jenazahnya dibawa pulang dan tiba di rumah keluarga pada Jumat (7/3) lalu.

‘’Saya mendapat kabar Cucu meninggal dari majikannya yang menelpon,’’ ujar adik kandung Cucu,  Nasishin (34), kepada wartawan akhir pekan lalu. Pada waktu itu majikannya memberikan informasi saudara kandungnya tersebut menderita sakit kanker otak dan meninggal dunia di rumah sakit yang ada di Kuala Lumpur.

Dikatakan Nasishin, pada saat berangkat menjadi TKW ke Malaysia kondisi kesehatan Cucu cukup baik dan tidak menderita kanker. Cucu berangkat pada 2011 lalu dengan meninggalkan tiga orang putranya yakni Rusdi (20), Ridwan (16) dan Fitri (7).

Menurut Nasishin, keluarga tidak ada yang mengetahui bahwa Cucu selama ini menderita sakit kanker. Terlebih, Cucu sudah lama tidak pulang dan belum pernah menceritakan mengenai kondisi kesehatannya itu.

Kepala Desa Balekambang, Asep Saeful Bahri menuturkan, pihak desa tengah berupaya memperjuangkan hak-hak Cucu seperti gaji dan asuransi. Namun, ia belum mengetahui apakah Cucu berangkat secara legal atau tidak ke Malaysia.

Pasalnya, lanjut Asep, pada dua tahun lalu dia belum menjabat sebagai kepala desa. Meskipun demikian, pihaknya akan melakukan pengecekan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement