Kamis 27 Mar 2025 01:52 WIB

Uya Kuya dan Aktivis PMI Pulangkan Dua Jenazah Pekerja yang Meninggal di Taiwan

Banyak pihak yang terlibat dalam pemulangan kedua jenazah ini.

Anggota DPR daro Fraksi PAN, Uya Kuya, saat menjemput jenazah pekerja migran yang meninggal di Taiwan, Milik Mulyani.
Foto: istimewa/doc humas
Anggota DPR daro Fraksi PAN, Uya Kuya, saat menjemput jenazah pekerja migran yang meninggal di Taiwan, Milik Mulyani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota DPR dari Fraksi PAN, Uya Kuya, bersama dengan aktivis perlindungan  Pekerja Migran Indonesia (PMI), memulangkan dua jenazah pekerja migran di Taiwan. Kedua jenazah tersebut adalah almarhum Andik Kristanto dan Milik Mulyani.

Almarhum Andik Kristanto ditemukan meninggal saat sedang tidur di mess-nya. Dari hasil autopsi ditemukan adanya pendarahan di perut. Sedangkan Milik Mulyani, yang tertangkap kamera CCTV, ditemukan meninggal di pinggir jalan di Taiwan. Jenazah Milik Mulyani juga sudah dilakukan autopsi, dan tidak ditemukan adanya tindak kriminal terhadapnya.

Dalam siaran pers disebutkan, Andik dan Milik Mulyani dipulangkan di hari yang sama.  Jenazah Andik diterbangkan ke bandara Juanda Surabaya, dengan terlebih dahulu transit di Hongkong. Di Bandara Juanda jenazah Andik diterima tim dari Abdul Hakim Bafagih C, beserta Miss Yuni dan aktivis PMI, Alena. Sementara jenazah Milik Mulyani mendarat di Jakarta bandara Soekarno Hatta, dan diterima langsung oleh Uya Kuya.

Banyak pihak yang terlibat dalam pemulangan kedua jenazah ini. Selain Uya Kuya, aktivis pekerja migran Indonesia di berbagai negara juga turut andil. Seperti Mbok Cikrak, Erica, Ibu Fenny, Toko Indo Allena, Toko Indo Leni, Team Woul, Gatot Kaca Korea, Musicta, Persatuan Anak-anak Lisan dan Pasukan Semut Miss Yuni TKW Hongkong. 

Dalam siaran pers disebutkan, total biaya pemulangan kedua jenazah mencapai Rp.303 juta. Uya Kuya mengaku terharu atas banyaknya pihak yang ikut berdonasi dalam pemulangan jenazah ini. Menurutnya, hal ini memperlihatkan begitu eratnya solidaritas sesama pekerja migran, dan banyaknya orang yang semakin peduli dengan perlindungan Pekerja Migran.

Sebulan sebelumnya, Uya Kuya dan aktivis PMI yang di koordinir oleh Miss Yuni, juga membiayai kepulangan jenazah PMI Taiwan yang meninggal sakit di Hongkong dan Taiwan.  

Dalam beberapa tahun terakhir Uya Kuya aktif di perlindungan pekerja migran. Ia aktof dalam pemulangan PMI yang sakit, lumpuh, koma, sampai ODGJ. Dua tahun lalu, Uya Kuya bersama dengan aktivis PMI juga mengadvokasi puluhan PMI yang menjadi korban penipuan Love scammer di Hongkong dan Taiwan. Dalam prosesnya pelakunya ditangkap Polda Jatim. 

Uya Kuya mengaku setiap hari menerima belasan pengaduan dari PMI  di instagramnya. ”Sebisa mungkin saya balas satu per satu,” ujar Uya Kuya.

PAN, menurut Uya Kuya, juga sekarang sedang ikut terlibat aktif dalam Revisi UU no 18 /2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. “Ada beberapa point penting yang yang menjadi perhatian PAN agar perlindungan Pekerja Migran lebih Optimal,” ungkap Uya Kuya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement