Selasa 04 Mar 2014 14:55 WIB

UGM dan Osaka University Luncurkan Aplikasi Informasi Bencana

Rep: Yulianingsih/ Red: Muhammad Fakhruddin
Simulasi bencana bagi anak-anak korban bencana banjir.
Foto: dok.Lazisnu
Simulasi bencana bagi anak-anak korban bencana banjir.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Institute of International Studies (IIS) dan PT Gamatechno Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bersama dengan Osaka University Jepang meluncurkan aplikasi bencana berupa wide-view disaster information and prediction system (W-DIPS) di UGM, Selasa (4/3). Aplikasi ini berbasis mobile apps di smartphone dan bisa di download melalui google playstore.

 

Stefano Sukamoto dari Osaka University mengatakan, aplikasi ini memungkinkan masyarakat di daerah bencana mengirimkan data kondisi bencana di daerahnya. Selanjutnya, data-data tersebut akan diolah dan menampilkan kondisi bencana yang sebenarnya melalui sistem peta. "Ini baru pertama diterapkan di Indonesia, bahkan di Jepang saja belum," katanya.

 

Aplikasi ini menurutnya, masih akan terus dikembangkan. Dia berharap aplikasi ini bisa menjadi informasi bencana di seluruh dunia.

 

Sementara itu Maharani Hapsari, Kepala IIS UGM mengatakan, Yogyakarta akan menjadi pilot project dari penggunaan aplikasi ini. Pihaknya mentargetkan 10 persen dari populasi total penduduk DIY menggunakan aplikasi ini. Aplikasi W-DIPS ini bisa digunakan untuk berbagai informasi bencana di Indonesia bahkan di dunia.

 

Sosialisasi pilot project penggunaan aplikasi ini akan dilakukan pada Maret hingga Agustus 2014. Populasi yang diambil dari perwakilan tiga wilayah dii DIY yaitu Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Dia berharap data yang dihasilkan dari aplikasi ini bisa menjadi pelengkap bagi tim SAR, BPBD, maupun lembaga lain yang menangani bencana.

 

Novan Hartadi, Manager Riset dan Bisnis Development PT Gamatechno UGM mengatakan, aplikas ini berbasis mobile apps di smart phone dan website. "Kekuatannya pada data berbasis lokasi, sehingga user harus mengaktifkan GPSnya," katanya.

 

Menurutnya, mengakses aplikasi ini sangat mudah. User tinggal mengaktifkan GPSnya dan akan langsung masuk ke aplikasi W-DIPS. User tinggal melakukan login ke aplikasi tersebut. "Login kita wajibkan untuk memuat nomer induk kependudukan agar data yang dimasukkan bisa di pertanggungjawabkan," katanya.

 

Aplikasi tersebut berisi tenang data bencana, panduan keselamatan dan berita-berita tentang bencana yang selalu di update.Aplikasi sendiri disediakan dalam tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, Inggris, dan Jawa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement