Jumat 21 Feb 2014 09:31 WIB

Korban Kelud Tetap Didampingi Selama Masa Pemulihan

Pengungsi Gunung Kelud
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Pengungsi Gunung Kelud

REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Jawa Timur berjanji akan tetap mendampingi warga korban erupsi Gunung Kelud selama dalam masa pemulihan, termasuk setelah mereka kembali ke tempat tinggalnya.

Kepala Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Hafi Lutfi, Jumat, mengatakan pihaknya akan terus mendampingi para pengungsi di tiap-tiap desa selama masa pemulihan dengan batas waktu yang tidak ditentukan.

"Pendampingan yang kami lakukan, di antaranya adalah pengecekan kesehatan oleh petugas, suplai kebutuhan pokok serta membantu memperbaiki rumah warga yang rusak akibat erupsi maupun lahar dingin Gunung Kelud," ujarnya.

Bagi warga yang rumahnya mengalami rusak parah dan dalam proses perbaikan, katanya, untuk sementara akan tinggal di tempat penampungan yang ada di desa masing-masing, baik di balai dusu, rumah RT/RW, tokoh masyarakat serta rumah-rumah penduduk yang tidak mengalami kerusakan parah.

Tinggal di tempat penampungan dengan di pengungsian akan berbeda, sebab di tempat penampungan, warga masih bisa mengawasi lahan pertanian dan peternakannya karena lokasinya lebih dekat.

Sementara Bupati Malang Rendra Kresna mengaku pihaknya bersama Pemprov Jatim dan pemerintah pusat membantu, bahkan mengganti seluruh kerusakan infrastruktur akibat erupsi Kelud tersebut.

"Agar kondisi perekonomian, sektor pertanian, wisata dan rumah penduduk yang rusak segera pulih, kami menggandeng TNI/Polri maupun relawan untuk membersihkan abu vulkanik serta membangun kembali reruntuhan di loaksi terdampak, yakni di Kecamatan Kasembon, Pujon dan Ngantang," kata Rendra.

Ia menjelaskan selain dari anggaran tanggap darurat dari Pemkab Malang, Pemprov Jatim dan pemerintah pusat, dana bantuan berupa uang tunai dari para dermawan akan digunakan untuk membangun infrastruktur dan rumah warga yang mengalami rusak berat.

Setelah status Gunung Kelud turun menjadi siaga, para pengungsi yang ada di lokasi pengungsian, baik yang ada di wilayah Kota Batu maupun Kecamatan Pujon dan kasembon, secara bergelombang mulai boleh pulang ke rumah masing-masing.

"Meski sudah boleh pulang ke rumah masing-masing, para pengungsi tetap dalam pengawasan petugas dan diminta tetap ekstra waspada serta menjaga kesehatannya," ujar Rendra.

Para pengungsi yang kembali ke rumah masing-masing dibekali dengan sejumlah kebutuhan pokok, seperti beras, mie instan, gula, minyak, alat-alat kesehatan serta kebutuhan lainnya karena mereka tidak bisa langsung beraktivitas seperti sebelumnya, apalagi lahan pertanian maupun peternakan mereka banyak yang tersapu abu vulkanik.

Menurut Kepala Dinas Sosial Kabupaten malang Sri Wahjuni Puji Lestari, para pengungsi yang telah kembali ke rumah masing-masing masih akan disuplai bahan pokok hingga lima hari ke depan, termasuk ke dusun-dusun terisolir.

Kerugian akibat erupsi dan lahar dingin Gunung Kelud di wilayah Kabuapten Malang mencapai ratusan miliar rupiah. Kerusakan tersebut di anatarnaya adalah lahan pertanian persawahan seluas 5.146 hektare, perkebunan warga 1.792 hektare, 260 ribu pohon berbagai jenis buah-buahan, bangunan sekolah, gedung pemerintahan serta 3.782 unit rumah warga.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement