Rabu 19 Feb 2014 11:39 WIB

Puncak Kelud Diguyur Hujan, Banjir Lahar Mengancam?

Gunung Kelud yang masih berstatus awas pasca erupsi.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Gunung Kelud yang masih berstatus awas pasca erupsi.

REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI--Cuaca di sekitar puncak Gunung Kelud, Rabu siang hujan dan kabut tebal, karena itu warga yang beraktivitas di tepi sungai agar menjauh dari lokasi tersebut, kata Kepala Pos Pengamatan Gunungapi Kelud Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Khoirul Huda.

Berdasarkan catatan Pos Pengamatan Gunungapi Kelud Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, gunung tersebut saat ini juga masih dalam status Awas dengan sejumlah gempa tremor.

Letusan besar Gunung Kelud telah melontarkan material vulkanik jutaan kubik hingga mencapai ketinggian 50 ribu kaki lebih. Abu vulkanik bahkan menyebar hingga ke Jawa Tengah dan Jawa Barat. Erupsi ini telah mengakibatkan empat korban jiwa, rusaknya areal pertanian dan infrastruktur serta menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat.

Kerugian materiil akibat peristiwa tersebut diperkirakan mencapai Rp1,2 triliun. Setelah letusan besar pada Kamis (13/2) malam, Gunung Kelud yang berada di wilayah administratif Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang ini aktivitasnya cenderung turun. Meski demikian, statusnya masih Awas.

Staf Informasi dan Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya Eko Prasetyo mengatakan, erupsi gunung biasa akan diikuti dengan peningkatan kondensasi di atmosfer sekitarnya sehingga memicu terjadinya hujan dengan intensitas cukup tinggi.

"Hujan dengan intensitas tinggi bisa mengelontor material vulkanik yang mungkin masih tersisa di puncak gunung. Dengan demikian, akan berpotensi menimbulkan banjir ataupun longsor. Itu yang harus diwaspadai," kata Magister Bidang Lingkungan Institut Teknologi 10 November Surabaya ini.

Menurut Eko, kondensasi atmosfer tersebut akan terus terjadi seiring dengan aktivitas gunung. Jika aktivitas gunung menurun, tingkat kondensasi biasanya juga mengalami hal yang sama, begitu sebaliknya.

Oleh karena itu, jika status Gunung Kelud yang hari ini rencananya akan ditinjau ulang oleh PVMBG, masih Awas, maka kemungkinan tingkat kondesasi juga cukup tinggi sehingga potensi hujan juga besar. "Masyarakat sebaiknya mengikuti instruksi aparat di lapangan. Kalau memang harus tetap di pengungsian, sebaiknya di pengungsian, karena banjir lahar dingin juga berbahaya," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement