REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang memperkirakan pemicu kerusakan sejumlah rumah di wilayah Desa Sumogawe, Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (17/2), adalah pergerakan tanah. Karena lokasi yang terdampak di wilayaah Dusun Krajan Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang ini sebagian berada pada struktur tanah yang memang labil.
Kasi Rehabilitsi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Semarang, Yudinita Artsiani mengaku pihaknya memang belum mengetahui penyebab kejadian tersebut. Diduga, terjadi akibat pergerakan tanah, mengingat tanah di daerah tersebut memang dikenal sebagai kawasan tanah labil.
“Lingkungan ini tanahnya memang labil,” ungkapnya, saat dikonfirmasi di Ungaran, Selasa (18/2).
BPBD, tambahnya, sudah turun ke lapangan dan menginventarisir kerusakan rumah milik warga yang terdampak. Tercatat hanya satu rumah mengalami rusak berat. Lainnya juga mengalami rusak ringan, seperti genting melorot dan beberapa diantaranya jatuh.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tetapi 17 rumah rusak,” jelas Yudinita.
BPBD Kabupaten Semarang, lanjutnya, juga telah mengirimkan bantuan logistik darurat kepada warga. Terutama untuk warga yang rumahnya terdampak parah. “Untuk memastikan apakah hal ini merupakan dampak aktivitas vulkanis, tentu perlu penelitian lebih jauh para ahli geologi kegunungapian,” tambah Yudinita.