REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Sejumlah penumpang domestik rute Denpasar-Bandung yang sebelumnya gagal berangkat pascaerupsi Gunung Kelud, memilih untuk mengganti jadwal penerbangan.
"Hari ini saya mau mengganti jadwal terbang karena sebelumnya sudah dua kali ganti tetapi gagal karena erupsi Gunung Kelud," kata seorang calon penumpang Indonesia Air Asia tujuan Bandung, Sonny Prabowo ditemui di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai di Kuta, Kabupaten Badung, Ahad.
Menurut dia, kedatangannya ke bandara kali ini untuk memastikan jadwal penerbangan maskapai yang ia akan tumpangi, mengingat Bandara Husein Sastranegara telah dibuka Ahad pagi.
"Kalau sore ini ada, saya pilih sore. Tetapi kalau belum ada, saya menjadwal ulang lagi," ucapnya.
Calon penumpang lainnya, Frederick Dermawan Purba mengaku maskapai penerbangannya memberikan dua pilihan, yakni pengembalian uang atau menjadwal ulang. "Jadi saya pilih jadwal ulang saja besok Senin (17/2) pagi, untungnya masih bisa," ucapnya.
Sementara itu hingga Ahad siang sejumlah penumpang masih tampak memadati beberapa loket maskapai penerbangan untuk mengurus jadwal ulang atau pengembalian uang tiket baik ke Bandung maupun Yogyakarta.
Sedangkan situasi di terminal keberangkatan domestik masih kondusif dan tidak ada penumpukan penumpang seperti pada Jumat (14/2) sehari setelah erupsi gunung setinggi 1.731 meter itu.
Jadwal penerbangan domestik khusus untuk tujuan Yogyakarta masih tidak bisa dilayani mengingat Bandara Adisutjipto tengah dalam proses pembersihan dari abu vulkanik.
Sedangkan Bandara Juanda Surabaya, Bandara Abdurachman Saleh Malang, Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Husein Sastranegara Bandung, dan Bandara Cilacap telah beroperasi kembali.