Sabtu 15 Feb 2014 22:37 WIB

Debu Gunung Kelud tak Ganggu Penerbangan ke Sumatra

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Muhammad Fakhruddin
  Petugas membersihkan abu vulkanik yang menutupi badan pesawat di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, Jumat (14/2). (Antara/Regina Safri)
Petugas membersihkan abu vulkanik yang menutupi badan pesawat di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, Jumat (14/2). (Antara/Regina Safri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan menyatakan, debu vulkanis akibat letusan Gunung Kelud dipastikan tidak mengganggu rute penerbangan di sekitar Sumatra. Kemenhub memastikan informasi adanya larangan penerbangan yang melewati rute di Barat Sumatera tidak benar.

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan menerangkan, posisi debu vulkanis akibat letusan Gunung Kelud hingga saat ini telah mencapai Samudera Hindia di bagian barat Pulau Sumatera pada ketinggian 65 ribu kaki. ''Sehingga dipastikan tidak menganggu rute penerbangan di sekitar Sumatera, karena penerbangan domestik maupun internasional umumnya berada pada ketinggian 30 - 35 ribu kaki,'' kata dia seperti dikutip dari rilis, Sabtu (15/2) malam.

Sementara itu tercatat perkembangan terakhir hingga Sabtu 15/2/2014, 10.00 WIB , Bandar Udara Ahmad Yani Semarang, Bandar Udara Abdulrahman Saleh Malang dan Tunggul Wulung Cilacap telah beroperasi kembali. Sebelumnya ketiga bandara tersebut merupakan bagian dari tujuh bandara yang ditutup sementara operasinya sejak Jumat (14/2) akibat debu vulkanik dari letusan Gunung Kelud.

Empat bandara lain masing-masing Bandar Udara Adi Sumarmo Surakarta, Adi Sucipto Yogyakarta, Djuanda Surabaya, dan Husein Sastranegara Bandung masih belum beroperasi, dikarenakan masih adanya gangguan debu vulkanis Kelud.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement