REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Kabar berhembusnya gas beracun membuat warga di sekitar Kecamatan Kepung dan Kecamatan Puncu panik. Warga yang belum mengungsi di dua kecamatan tersebut berbondong-bondong mengisi tempat pengungsian.
Warga Kebonrejo, Thoyib mengaku ada petugas yang menghimbau agar warga mengungsi karena gas beracun. Gas telah mencapai Desa Besowo di Kecamatan Kepung. "Tadi ada yang bilang kalau ada gas beracun tapi warga di Kebonrejo sudah mengungsi," ungkapnya ditemui Republika di Desa Siman, Sabtu (15/2).
Desa Besowo berada di ring dua bencana yang berjarak 7-10 km. Ada tiga desa di Kecamatan Kepung yang masuk wilayah berbahaya erupsi Gunung Kelud yakni Desa Kebonrejo, Besowo, dan Kampung Baru.
Dari catatan Kecamatan Kepung, ada 18.059 pengungsi di wilayah setempat. Mereka menghuni 38 titik pengungsian. Namun, titik pengungsian kemungkinan bertambah karena ada warga Kecamatan Puncu yang ikut mengungsi di Kepung.
Camat Kepung, Haryono mengaku belum mendapat informasi resmi terkait lahar panas ataupun gas beracun. Namun, dia sudah menghimbau agar warga tidak panik. "Kami antisipasi warga agar tidak panik, karena masih menunggu petunjuk dari satuan pelaksana penanganan bencana kabupaten," ujarnya di temui di Posko Pengungsian Kantor Kecamatan Kepung, Sabtu (15/2).
Penambahan pengungsi dari Puncu diakui Haryono terjadi di wilayahnya. Haryono mengaku warga yang berbondong-bondong mengungsi setelah ada kabar peningkatan aktivitas Gunung Kelud. "Warga Puncu yang banyak mengungsi hari ini," ujarnya.
Relawan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Kepung, Muntoha mengaku tiga desa di Kepung yakni Besowo, Kebonrejo dan Kampung Baru sudah dikosongkan. Warga diminta tidak kembali mengecek rumah mengingat status Kelud masih awas.