Selasa 02 Dec 2025 15:10 WIB

Gunung Marapi Erupsi, Abu Vulkanik Landai ke Agam

PGA imbau masyarakat menjauhi radius 3 km dari kawah.

Warga meggunakan sepeda motor melintas di  jalan saat Gunung Marapi erupsi di Padang Panjang, Sumatera Barat, Sabtu (4/1/2024). Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi mencatat, erupsi gunung yang berstatus Level II (Waspada) itu berlangsung sekitar pukul 09.43 WIB dengan durasi sekitar 1 menit 40 detik dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.000 meter di atas puncak.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Warga meggunakan sepeda motor melintas di jalan saat Gunung Marapi erupsi di Padang Panjang, Sumatera Barat, Sabtu (4/1/2024). Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi mencatat, erupsi gunung yang berstatus Level II (Waspada) itu berlangsung sekitar pukul 09.43 WIB dengan durasi sekitar 1 menit 40 detik dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.000 meter di atas puncak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali alami erupsi, Selasa (2/12/2025) sekitar pukul 10.34 WIB. Gunung Marapi menyebarkan abu vulkanik dari puncak hingga beberapa daerah di Kabupaten Agam terdampak.

"Abu letusan sampai ke daerah kami di Baso, cukup mengganggu penglihatan dan sudah diimbau pemerintah desa untuk memakai masker," kata seorang warga Sungai Angek, Baso, Amril.

Baca Juga

Kecamatan Baso dan Kecamatan Canduang di Kabupaten Agam menjadi dua daerah yang terpapar kabut abu vulkanik ini.

Keduanya berada di arah Utara dan Timur Laut dari Kawah Verbeek Gunung Marapi.

"Banyak abu yang beterbangan dan menutup bagian kendaraan saya yang terparkir, mudah-mudahan tidak berlangsung lama," kata warga Canduang, Romi Poslah.

Pos Pengamanan Gunung Api melaporkan erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.3 mm dan durasi lebih kurang 51 detik, namun tinggi kolom abu tidak teramati dengan jelas.

"Saat ini Gunung Marapi masih berada pada status level II (waspada) dengan rekomendasi masyarakat tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas," kata kata petugas PGA, Ahmad Rifandi.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah dan aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Marapi jiga dimintai mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

"Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA)," ujar Ahmad Rifandi.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement