Kamis 30 Jan 2014 13:31 WIB

Warga Cilacap Diimbau Tak Terpengaruh Tsunami

Gempa bumi (ilustrasi)
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Jawa Tengah, mengimbau warga untuk tidak terpengaruh layanan pesan singkat (SMS) tentang bencana tsunami yang akan menerjang sejumlah wilayah di kabupaten itu.

"Apa yang disampaikan melalui SMS itu sama sekali tidak benar, karena yang namanya tsunami diawali dengan gempa berkuatan 7,1 Skala Richter (SR) ke atas. Nah, sementara ini tidak ada gempa yang mengarah pada tanda-tanda akan terjadinya tsunami," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Supriyanto, di Cilacap, Kamis.

Ia mengakui penyebaran SMS yang menginformasikan akan terjadinya bencana tsunami tersebut telah menimbulkan kepanikan masyarakat terutama yang tinggal di pesisir selatan Kabupaten Cilacap.

Bahkan, kata dia, warga di sejumlah wilayah pesisir selatan Cilacap sempat mengungsi pada Rabu (29/1) malam akibat adanya penyebaran SMS tersebut.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya segera mengambil tindakan untuk menenangkan warga yang panik dan meminta mereka untuk pulang ke rumah masing-masing karena tidak ada bencana tsunami yang mengancam Cilacap

"Tadi malam, saya siaran langsung melalui salah satu radio swasta di Cilacap untuk menginformasikan jika tidak ada ancaman bencana tsunami. Teman-teman di BPBD maupun relawan juga berkeliling untuk menginformasikan hal tersebut," katanya.

Menurut dia, pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan hasilnya diketahui bahwa tidak ada bencana tsunami yang mengancam Cilacap.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Cilacap guna meminimalisasi terjadinya kekisruhan akibat adanya SMS tersebut.

Lebih lanjut, Supriyanto mengatakan bahwa sistem peringatan dini yang dipasang BPBD Cilacap di sejumlah lokasi akan bekerja jika terjadi gempa yang berpotensi menimbulkan tsunami.

"Kita telah memasang sistem peringatan dini bahaya tsunami di 27 lokasi di pesisir selatan Kabupaten Cilacap, mulai dari kota Cilacap hingga Pantai Widarapayung di Binangun, sedangkan di Nusawungu menyusul," katanya.

Akan tetapi jika gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, kata dia, pihaknya akan menginformasikannya melalui pengeras suara di musala maupun masjid.

"Ke depan, kita akan kembangkan dengan dunia industri yang memiliki sirine lebih kuat lagi, ada Pertamina, Holcim, Pelindo, PT KAI, akan kita ajak duduk bareng supaya bisa menjadi bagian dari sistem peringatan dini tsunami," katanya.

Salah seorang warga Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Cilacap, Saniyah mengaku ikut mengungsi ke Desa Adipala pada Rabu (29/1) malam karena adanya isu tsunami yang disebarkan melalui SMS.

"Saya pikir tsunami itu akan terjadi lagi," kata dia yang masih trauma terhadap bencana tsunami yang terjadi pada tahun 2006.

Warga lainnya, Marto mengaku tetap bertahan di rumahnya karena khawatir kambing-kambing miliknya hilang saat ditinggal mengungsi.

"Saya semalam tetap di rumah karena waktu mengungsi pada Senin malam, ada yang mencuri tabung elpiji di dapur," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement