REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Kepala Kepolisian Daerah Bengkulu Brigjen Pol Tatang Soemantri meninjau permukiman warga di Kelurahan Rawamakmur Kota Bengkulu yang terendam banjir, Selasa.
"Ada beberapa titik yang cukup tinggi genangan airnya, seperti di RT 7 Rawamakmur ini," kata Kapolda saat meninjau lokasi banjir.
Ia mengatakan kepolisian menyediakan perahu karet untuk membantu warga keluar dan masuk daerah yang ketinggian airnya cukup parah.
Pantauan di kawasan itu, ketinggian air di beberapa titik mencapai 70 centimeter sehingga mengganggu aktivitas warga.
Kapolda mengimbau warga tetap waspada dan jika tinggi air sudah membahayakan jiwa agar segera mencari daerah yang lebih tinggi.
Ratusan rumah di tujuh RT di Kelurahan Rawamakmur sudah terendam banjir sejak Selasa (21/1) pagi.
"Hujan sejak subuh tadi belum berhenti, genangan air mulai masuk ke rumah kami pagi tadi," kata Jenihansen, warga Merpati 18, Kelurahan Rawamakmur.
Ketua SAR Bengkulu Yudi Patria mengatakan anggota SAR dan kepolisian sudah menyiagakan posko di depan gang RT 7 untuk mengantisipasi jika kondisi memburuk.
"Rawamakmur memang wilayah rawa yang ditimbun sehingga pontensi banjir sangat tinggi di daerah ini," katanya.
Saat ini kata dia, masyarakat masih berupaya mengamankan barang berharga dan perabotan sehingga tidak rusak akibat terendam air.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu Kolendri mengatakan selain di Rawamakmur, rumah-rumah warga di Kelurahan Tanjungjaya juga sudah terendam banjir.
"Luapan dari Sungai Bengkulu, kelurahan ini memang langganan banjir," katanya.
Ia mengatakan selain hujan lebat yang masih mengguyur wilayah Bengkulu dan sekitarnya, masyarakat juga diimbau mewaspadai badai.