Selasa 21 Jan 2014 13:28 WIB

1.030 Polisi Diterjunkan Atasi Macet Akibat Banjir

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Karta Raharja Ucu
sejumlah warga membersihkan lumpur rumahnya setelah terendam banjir di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (16/1). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sulut menyatakan banjir telah menelan 15 korban, 6 di Manado , Tomohon 5 dan Minahasa 4 korban jiwa.
Foto: ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar
sejumlah warga membersihkan lumpur rumahnya setelah terendam banjir di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (16/1). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sulut menyatakan banjir telah menelan 15 korban, 6 di Manado , Tomohon 5 dan Minahasa 4 korban jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan polisi lalu lintas diterjunkan untuk mengantisipasi kemacetan karena sejumlah jalan di DKI Jakarta masih tergenang air.

"Sebanyak 1.030 anggota kita turunkan setiap hari," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes R Nurhadi, Selasa (21/1).

Nurhadi menjelaskan, 1.030 polantas itu dibagi menjadi dua 'shift'. Tujuannya agar pengamanan di lokasi yang rawan banjir dan kemacetan bisa maksimal.

Dijelaskan Nurhadi, titik macet berada di Kuningan, Pancoran, Semanggi, Jalan Sudirman, dan Jalan Gatot Subroto. Ia mengatakan, bukan tidak mungkin akan terus bertambah karena hujan.

"Makanya dua shift itu agar polisi tetap ada 24 jam," katanya.

Ia berkata, kemacetan terjadi ketika hujan turun. Sebab, pengendara yang melintasi jalan yang tergenang air bakal melambatkan kendaraanya. Nurhadi menyatakan, peran polisi dibutuhkan untuk mengukur bisa tidaknya kendaraan melintas di jalur yang tergenang air.

Polisi juga terus memberikan 'update' tentang situasi genangan air di sejumlah titik dari akun  Twitter @TMCPoldaMetroJaya. Setidaknya masyarakat yang memantau bisa menghindari ruas jalan yang terkena genangan air dan macet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement