REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Gita Wirjawan mengajak seluruh peserta konvensi capres Partai Demokrat menyisihkan perbedaan unutk fokus membantu pemerintah mempercepat proses pemulihan bencana di sejumlah wilayah di tanah air.
"Mari kita sisihkan perbedaan yang ada serta mari kita berkoordinasi membantu pemerintah lokal dan nasional dalam menangani bencana ini," kata Gita di sela-sela kunjungannya ke lokasi pengungsian erupsi Gunung Sinabung di Kabanjahe, Sumatra Utara, Senin (20/1) malam.
Di Sumut, ribuan warga harus meninggalkan kediamannya menyusul letusan gunung berapi Sinabung. Sementara tingginya curah hujan menyebabkan ribuan rumah warga di Jakarta dan sekitarnya, serta kawasan Pantura dan Jawa Tengah, tenggelam akibat banjir. Sedangkan di Manado, musibah banjir telah merenggut korban nyawa manusia.
Menurut Gita, perlu kerja sama dari semua pihak untuk mengatasi bencana tersebut. Sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Barisan Indonesia (Barindo), ia menyerukan kadernya maupun seluruh komponen anak bangsa untuk lebih berperan aktif dalam membantu para korban bencana.
"Bantuan yang dibutuhkan itu tak hanya sekedar menyediakan makanan atau pakaian saja tetapi membantu suplai obat-obatan, membersihkan lokasi bencana hingga berperan serta dalam pembangunan ulang wilayah terkena dampak bencana," kata Menteri Perdagangan ini.
Peserta konvensi capres Demokrat itu juga siap bergandengantangan dengan semua pihak, termasuk Palang Merah Indonesia (PMI). Kerjasama ini berkaitan dengan membantu proses distribusi maupun penyebaran logistik ke lokasi bencana.
"Harapannya kerjasama dan keterlibatan semua pihak ini akan mempercepat proses pemulihan maupun meringankan beban para korban bencana," katanya.
Gita pun berjanji menindaklanjuti hal ini dengan membuat memo kepada sebelas peserta konvensi dan juga tidak lupa anggota Partai Demokrat. Kesebelas peserta konvensi di antaranya Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Haris Sarundajang.