REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Banjir yang menerjang Kota Manado, Sulawesi Utara sejak Rabu (15/1), hingga saat ini membuat sedikitnya 72 sekolah rusak.
Menurut laporan Koordinator Lapangan Tim Disaster Emergency and Relief Management-Aksi Cepat Tanggap (ACT), Diding Fachrudin, Kota Manado lumpuh, genangan lumpur, dan tumpukan sampah yang menggunung terdapat di pelosok-pelosok kota.
“Berbagai aktivitas warga lumpuh total, termasuk keberlangsungan proses belajar mengajar di 72 Sekolah di Kota Manado,” katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (20/1).
Hingga saat ini, kata Diding, kondisi 72 sekolah yang terdiri dari 10 Taman Kanak-kanak (TK), 49 sekolah dasar (SD), tujuh sekolah menengah pertama (SMP), dan lima sekolah menengah atas (SMA) tersebut sangat memprihatinkan.
Dua SD dilaporkan mengalami dampak kerusakan yang paling parah yakni, SD Negeri 52 Manado di Ternate Tanjung Kecamatan Singkil dan SD Negeri 109 Manado di Pakowa Kecamatan Wanea. “Kondisi bangunan hancur dan luluh lantak. Meja kursi kelas tak beraturan tertancap di lumpur,” ujarnya.