REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Pihak Bandara Dumatubun Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara bersama tim SAR setempat berhasil mengidentifikasi nama-nama empat korban pesawat yang jatuh di pantai Un, Kota Tual, Maluku.
"Data yang berhasil kami himpun, empat orang yang tewas itu merupakan person on board dan terdiri dari pilot Capt. Widhi Kurniawan dan masinis (engineer) pesawat bernama Epi," kata Kepala Bandara Dumatubun, Amran Hamid yang dikonfirmasi dari Ambon, Ahad (19/1).
Dua penumpang lain yang teridentifikasi adalah bapak Arif dari DSKU bersama seorang stafnya yang diketahui bernama Jefry.
Menurut Amran Hamid, pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut mengenai data korban serta perusahaan DSKU tempat mereka bekerja, dan data awal mengenai identitas para korban ini diketahui setelah pihaknya berkoordinasi dengan pimpinan Bandara Sentani, Jayapura.
Keempat korban tewas akibat pesawat naas ini sementara disemayamkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tual.
Pesawat jenis 'Pilatus Single Enging' dengan nomor register PK-IWT dan menggunakan satu baling-baling di bagian moncong ini jatuh di pantai Un, Kota Tual pukul 12.10 WIT
Amran juga menduga salah satu faktor penyebab pesawat naas itu terjatuh akibat cuaca yang sangat buruk, karena saat ini wilayah Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual diguyur hujan lebat disertai angin kencang. Namun untuk mengetahui kepastian penyebab kecelakaan tersebut, perlu menunggu hasil penyelidikan tim khusus dari KNKT. Seluruh korban juga telah dievakuasi tim SAR dan dibawa ke RSUD Kota Tual untuk diotoupsi.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Dumatubun-Langgur, Letkol (Penerbang) Ketut Adhiasa mengatakan, pesawat carteran milik PT Intan Angkasa ini berangkat dari Bandara Sentani tujuan Baubau dan transit di Bandara Dumatubun Langgur. Danlanud juga mengakui kalau kondisi cuaca di Kota Tual dan Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara, beberapa hari terakhir ini sangat buruk, bahkan wilayah itu sejak pagi hari diguyur hujan lebat dan angin kencang.
Sebelum terjatuh di kawasan pantai un, Kota Tual, pilot sudah menghubungi pihak bandara untuk meminta izin pendaratan namun buruknya cuaca membuat pesawat itu sempat berputar-putar dan akhirnya jatuh dan terbakar.