Ahad 12 Jan 2014 13:33 WIB

Beberapa Desa Terisolasi Akibat Erupsi Sinabung

  Gunung Sinabung memuntahkan lava panas seperti yang terlihat dari Desa Jeraya, Sumatera Utara, dalam foto yang diambil pada Ahad (5/1).   (AP/Binsar Bakkara)
Gunung Sinabung memuntahkan lava panas seperti yang terlihat dari Desa Jeraya, Sumatera Utara, dalam foto yang diambil pada Ahad (5/1). (AP/Binsar Bakkara)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN --Beberapa desa di Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara terisolir karena akses jalan sulit dilalui akibat erupsi Gunung Sinabung.

Dalam pesan singkat yang diterima di Medan, Sabtu (11/1) malam, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan ruas jalan menuju beberapa desa itu sulit dilalui karena dipenuhi debu vulkanik.

Ketika hujan, ruas jalan tersebut semakin sulit dilalui karena debu vulkaniknya berubah menjadi lumpur sehingga mempersulit kendaraan melintas.

Selain mengisolir sejumlah desa di Kecamatan Namanteran, erupsi Gunung Sinabung tersebut juga menyebabkan ribuan hektare lahan pertanian dan perkebunan di Karo rusak.

Menurut Sutopo, intensitas vulkanik Gunung Sinabung masih tinggi dengan gempa vulkanik dengan tremor yang terus terjadi sehingga diprediksikan Gunung Sinabung akan kembali meletus dalam waktu dekat.

Pada Sabtu (11/1), terjadi beberapa kali erupsi dengan ketinggian bervariasi hingg 5 Km yang disertai luncuran awan panas menuju ke arah tenggara dan selatan dengan jangkauan mencapai 4,5 Km serta arah timur dengan jangkauan 1 Km.

Sejumlah rumah warga di Desa Kutarakyat dan Namanteran mengalami kerusakan akibat tertimpa hujan pasir dan abu vulkanik dengan ketebalan 5 hingga 10 Cm.

Ia mengatakan, awan panas yang keluar dari erupsi Gunug Sinabung tersebut telah memasuki kawasan sungai di bagian barat Berastepu sehingga menimbulkan letusan sekunder karena kontak material panas dan air sungai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement