REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Pasukan gabungan TNI dan Polri dalam kondisi siaga mengantisipasi potensi serangan balasan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di kawasan Tanggul Timur, Kali Kopi. Timia, setelah dua anggota KKB terbunuh dalam baku tembak pada Kamis (9/1).
Kapolres Mimika AKBP Jermias Rontini bersama Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Rafles Manurung kepada wartawan di Timika, Jumat (10/1), anggota menemukan barang bukti di lokasi kontak tembak berupa sepucuk senjata api laras panjang jenis AR 15.
Kedua jenis senjata merupakan senjata api standar yang biasanya digunakan oleh aparat. Kepolisian belum bisa memastikan apakah senjata api tersebut hasil rampasan dari aparat TNI atau Polri. "Karena identifikasi nomor senjata api membutuhkan proses," jelasnya.
Aparat juga menyita enam lembar surat perintah operasi dari dalam tas yang ditemukan di lokasi kontak tembak. Enam lembar surat tersebut berlogo Tentara Pembebasan Papua Barat Markas Komando Daerah Papua III Pegunungan Tengah di Timika berisi perintah operasi kepada anggota KKB untuk menyuplai bahan kebutuhan pokok dan lainnya.
"Dari dokumen yang ditemukan, terlihat jelas pergerakan mereka dalam menyusun kekuatan, menyuplai bantuan bahan makanan untuk kepentingan operasi mereka," kata Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Rafles Manurung.
Polres Mimika akan menindaklanjuti temuan surat perintah operasi tersebut untuk mengidentifikasi nama-nama anggota KKB sebagaimana yang tertera dalam enam lembaran surat tersebut.
"Ini bukti kami untuk identifikasi lebih lanjut guna melengkapi penyidikan kasus ini. Yang jelas mereka ini berkelompok dan jumlahnya cukup banyak. Nama-nama dalam surat itu cukup banyak," kata Kapolres Mimika Jermias Rontini.