REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, kembali angkat bicara mengenai demo yang dilakukan sopir bus Terminal Lebak Bulus. Menurut Jokowi, demo sopir itu didasari karena banyak kepentingan.
"Kita mengerti semua lah di sana banyak kepentingan. Bukan hanya sopir saja, tapi ada ormas, ada calo," kata gubernur berusia 52 tahun tersebut, Senin (6/1).
Mantan Wali Kota Solo itu juga menanggapi tuntutan sopir yang meminta agar disiapkan terminal sementara yang lokasinya tak jauh dari Terminal Lebak Bulus. Menurut Jokowi, jika ada lahan tersedia, maka Pemprov pasti akan memberikan. "Lahannya di mana? Kalau lahannya ada juga tidak perlu dikasih tahu," ujar dia.
Menurut Jokowi, suka tidak suka layanan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) harus tetap dipindah dari terminal. Jika tidak, maka pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) tidak bisa dimulai. Karenanya, dia meminta pengertian dari sopir yang menolak proyek tersebut.
Mulai hari ini, Terminal Lebak Bulus tidak lagi melayani bus AKAP karena adanya pembangunan proyek MRT. Sebagai gantinya, layanan bus AKAP akan dipindahkan ke Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres, dan Terminal Pulogadung. Namun, penutupan layanan AKAP itu mendapat penolakan dari sopir dan pengusaha otobus yang merasa dirugikan dengan kebijakan tersebut.