Ahad 05 Jan 2014 18:52 WIB

Hasil Survei, Warga Banten Sudah Tak Memilih Ratu Atut

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Joko Sadewo
Ratu Atut/Ilustrasi
Foto: Antara
Ratu Atut/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Wakil Gubernur Banten Rano Karno menempati posisi tertinggi tingkat keterpilihan warga jika pemilihan umum kepala daerah kembali di adakan di provinsi tersebut. Ratu Atut Chosiyah tercampak dari sepuluh besar nama-nama yang dipilih warga.

Lembaga survei, Indikator Politik Indonesia mengatakan, jika menggunakan metode pertanyaan terbuka, sekira 22,9 persen masyarakat di Banten akan memilih Rano menjadi Gubernur. Di posisi kedua menempatkan nama mantan Wali Kota Tangerang Wahidin Halim dengan hanya 4,2 persen suara.''Pertanyaan terbuka dengan memberi kebebasan warga memilih kandidat-kandidat lainnya,'' terang Direktur Indikator, Burhanuddi Muhtadi, Ahad (5/1).

Jika pertanyaannya serupa tapi menggunakan metode semiterbuka, lanjut Burhan, juga masih menempatkan Rano di peringkat paling atas. Metode semi terbuka adalah dengan memberikan alternatif nama-nama politikus lokal selain Rano.

Metode terakhir ini menghasilkan 34,6 persen masyarakat memilih Rano. Sementara Wahidin dipilih oleh 14,3 suara. Nama lain di posisi ketiga, menyebutkan politisi perempuan dari Partai Amanat Nasional (PAN) Marisa Haque dengan 7,4 persen suara.

Sementara, nama Ratu Atut Chosiyah tercampak dari sepuluh besar nama-nama yang akan dipilih warga. Indikator melakukan survei terhadap 595 warga di seluruh Provinsi Banten.

Survei ini untuk mengetahui respon politik masyarakat terkait peristiwa hukum yang menimpa Atut. Survei dilakukan sejak 22 sampai 29 Desember 2013. Persis setelah KPK menetapkan Atut sebagai tersangka, kemudian menahannya. Survei dilakukan terhadap warga diatas umur 17 tahun dan yang berstatus menikah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement